Miris, Operasi Pasar Disperindag Jombang Dicueki Warga
A
A
A
JOMBANG - Petugas Disperindag dan Bulog menggelar operasi pasar di depan pasar Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (27/5/2016) pagi.
Mereka menjual berbagai jenis bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng dan tepung.
Namun hingga satu jam lebih menjajakan dagangannya stand operasi pasar ini ternyata sepi pembeli, mirisnya lagi operasi pasar tersebut hanya jadi tontonan warga.
Beberapa warga yang sudah terlanjur datang enggan membeli sembako dari petugas karena harganya ternyata relatif sama dengan harga di pasar.
Seperti beras kualitas medium dijual dengan harga Rp 8000 perkilogram, minyak goreng dijual dengan harga Rp 11.300 perkilogram dan tepung dijual dengan harga Rp 7200.
Sedangkan sembako jenis gula yang harganya saat ini paling melambung justru tidak dibawa oleh petugas. Akibatnya, warga kecewa dan berharap dalam operasi pasar selanjutnya petugas membawa gula.
"Seharusnya membawa gula, karena saat ini gula harganya lagi melambung. Untuk yang lain masa harganya sama dengan di pasar, untuk menggelar operasi pasar," ujar Suryani, warga yang batal berbelanja.
Sementara petugas beralasan tidak membawa gula dalam operasi pasar di hari pertama ini karena kegiatannya mendadak.
"Sesuai jadwal operasi pasar seharusnya dimjulai tanggal 28 Mei 2016 namun tiba-tiba saja pelaksanaannya diajukan hari ini sehingga pesanan gula dari bulog belum bisa datang," pungkas Agus Syarif, petugas staf Diperindag Jombang.
Mereka menjual berbagai jenis bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng dan tepung.
Namun hingga satu jam lebih menjajakan dagangannya stand operasi pasar ini ternyata sepi pembeli, mirisnya lagi operasi pasar tersebut hanya jadi tontonan warga.
Beberapa warga yang sudah terlanjur datang enggan membeli sembako dari petugas karena harganya ternyata relatif sama dengan harga di pasar.
Seperti beras kualitas medium dijual dengan harga Rp 8000 perkilogram, minyak goreng dijual dengan harga Rp 11.300 perkilogram dan tepung dijual dengan harga Rp 7200.
Sedangkan sembako jenis gula yang harganya saat ini paling melambung justru tidak dibawa oleh petugas. Akibatnya, warga kecewa dan berharap dalam operasi pasar selanjutnya petugas membawa gula.
"Seharusnya membawa gula, karena saat ini gula harganya lagi melambung. Untuk yang lain masa harganya sama dengan di pasar, untuk menggelar operasi pasar," ujar Suryani, warga yang batal berbelanja.
Sementara petugas beralasan tidak membawa gula dalam operasi pasar di hari pertama ini karena kegiatannya mendadak.
"Sesuai jadwal operasi pasar seharusnya dimjulai tanggal 28 Mei 2016 namun tiba-tiba saja pelaksanaannya diajukan hari ini sehingga pesanan gula dari bulog belum bisa datang," pungkas Agus Syarif, petugas staf Diperindag Jombang.
(nag)