Pikap Tabrak Truk Bermuatan Semen, Dua Nyawa Melayang
A
A
A
YOGYAKARTA - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Nasional Wates-Yogyakarta Km 2,5 tepatnya di Ngramang, Kedungsari, Pengasih Selasa (24/5/2016).
Dua korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan mobil pikap dan truk tronton tangki yang membawa semen curah.
Dua korban tewas adalah Pipin Supriatna (39) warga Kampung Alas Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah yang merupakan pengemudi pikap Grandmax dengan nopol R 1869 WK.
Satu lagi adalah penumpang pikap, Geno Parikesit (17) yang merupakan tetangga dari Pipin. Keduanya meninggal di lokasi kejadian, dan tubuhnya terjepit bagian depan mobil.
"Ada dua korban yang meninggal dalam kecelakaan ini," jelas Kanit Laka Polres Kulonprogo Iptu Sri Purwati.
Kecelakaan ini berawal ketika mobil pikap yang dikemudikan Pipin melaju dari arah Yogyakarta menuju Banyumas. Mobil yang penuh dengan aneka buah-buahan usai kulakan buah di Yogyakarta ini, oleng ke kanan dan melewati marka jalan.
Pada saat bersamaan dari arah berlawanan melaju truk tronton dengan Nopol F 9806 FE bermuatan semen yang dikemudikan oleh Nur Chasani.
Karena jarak yang cukup dekat, kecelakaan ini tidak terhindarkan. Bahkan pengemudi truk sudah sempat mengerem dengan dibuktikan hasil oleh TKP. "Kemungkinan korban ini mengantuk, sedangkan mobil dalam kecepatan tinggi," jelasnya.
Kedua korban meninggal di lokasi kejadian karena luka yang cukup parah. Bahkan untuk mengevakuasi korban harus menggunakan derek, karena tubuhnya terjepit bodi mobil. "Lokasi itu memang rawan dan berada di tikungan," jelasnya.
Sementara itu, pengemudi truk tronton Nur Chasani warga Suradadi, Tegal, mengaku laju kendaraannya sangat pelan.
Dengan membawa beban yang berat tidak mungkin dia bisa membawa dalam kecepatan tinggi. Bahkan sebelum kecelakaan, dia masih sempat mengerem. "Mobil itu oleh, padahal di kiri hanya ada motor," pungkasnya.
Dua korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan mobil pikap dan truk tronton tangki yang membawa semen curah.
Dua korban tewas adalah Pipin Supriatna (39) warga Kampung Alas Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah yang merupakan pengemudi pikap Grandmax dengan nopol R 1869 WK.
Satu lagi adalah penumpang pikap, Geno Parikesit (17) yang merupakan tetangga dari Pipin. Keduanya meninggal di lokasi kejadian, dan tubuhnya terjepit bagian depan mobil.
"Ada dua korban yang meninggal dalam kecelakaan ini," jelas Kanit Laka Polres Kulonprogo Iptu Sri Purwati.
Kecelakaan ini berawal ketika mobil pikap yang dikemudikan Pipin melaju dari arah Yogyakarta menuju Banyumas. Mobil yang penuh dengan aneka buah-buahan usai kulakan buah di Yogyakarta ini, oleng ke kanan dan melewati marka jalan.
Pada saat bersamaan dari arah berlawanan melaju truk tronton dengan Nopol F 9806 FE bermuatan semen yang dikemudikan oleh Nur Chasani.
Karena jarak yang cukup dekat, kecelakaan ini tidak terhindarkan. Bahkan pengemudi truk sudah sempat mengerem dengan dibuktikan hasil oleh TKP. "Kemungkinan korban ini mengantuk, sedangkan mobil dalam kecepatan tinggi," jelasnya.
Kedua korban meninggal di lokasi kejadian karena luka yang cukup parah. Bahkan untuk mengevakuasi korban harus menggunakan derek, karena tubuhnya terjepit bodi mobil. "Lokasi itu memang rawan dan berada di tikungan," jelasnya.
Sementara itu, pengemudi truk tronton Nur Chasani warga Suradadi, Tegal, mengaku laju kendaraannya sangat pelan.
Dengan membawa beban yang berat tidak mungkin dia bisa membawa dalam kecepatan tinggi. Bahkan sebelum kecelakaan, dia masih sempat mengerem. "Mobil itu oleh, padahal di kiri hanya ada motor," pungkasnya.
(nag)