Menyedihkan, Bapak dan Putrinya Ini Tinggal di Kandang Kambing
A
A
A
NGANJUK - Kemiskinan membuat seorang bapak bernama Tukijan (65) harus tinggal dikandang kambing bersama putrinya Siti Zulaikah (14) yang masih duduk di bangku MTS.
Keduanya sudah setahun terkahir menempati kandang kambing di Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace, Kabupaten nganjuk, Jawa Timur .
Tukijan menjadikan bagian bawah kandang sebagai tempat tinggal kambing sedangkan di bagian atasnya disulap menjadi tempat ia bersama putrinya.
Untuk tidur atau belajar anaknya Siti Zulaikah harus berdesakan dengan berbagai perabotan dan alat-alat memasak.
Tukijan mengaku sebenarnya tidak tega membawa putrinya tinggal di rumah yang tidak layak seperti itu, namun ia mengaku tak punya pilihan lain sebab untuk membangun rumah sendiri tidak punya biaya.
"Jangankan untuk membangun rumah, makan sehari-hari saja saya hanya mengandalkan kerjan sebagai buruh tani yang penghasilannya tidak pasti," ujarnya Tukijan.
Menurut Tukijan, sebelumnya ia menikah dengan seorang janda di Desa Gemenggeng yang sudah memiliki satu orang anak. Saat itu Tukijan ikut tinggal di rumah istrinya dan dari pernikahannya itu dikaruniai anak yakni Siti Zulaikah.
Namun setelah istrinya meninggal dunia Tukijan merasa malu tinggal bersama anak tirinya, sehingga memilih keluar dan membawa putri kandungnya ini tinggal di kandang kambing.
"Ya meski setiap hari harus menghirup aroma tak sedap dari kotoran dan bau kambing namun kami hanya bisa pasrah. Saya berharap ada dermawan yang mau membantu putri saya, kasihan dia harus menderita," pungkas Tukijan dengan mata berkaca-kaca.
Keduanya sudah setahun terkahir menempati kandang kambing di Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace, Kabupaten nganjuk, Jawa Timur .
Tukijan menjadikan bagian bawah kandang sebagai tempat tinggal kambing sedangkan di bagian atasnya disulap menjadi tempat ia bersama putrinya.
Untuk tidur atau belajar anaknya Siti Zulaikah harus berdesakan dengan berbagai perabotan dan alat-alat memasak.
Tukijan mengaku sebenarnya tidak tega membawa putrinya tinggal di rumah yang tidak layak seperti itu, namun ia mengaku tak punya pilihan lain sebab untuk membangun rumah sendiri tidak punya biaya.
"Jangankan untuk membangun rumah, makan sehari-hari saja saya hanya mengandalkan kerjan sebagai buruh tani yang penghasilannya tidak pasti," ujarnya Tukijan.
Menurut Tukijan, sebelumnya ia menikah dengan seorang janda di Desa Gemenggeng yang sudah memiliki satu orang anak. Saat itu Tukijan ikut tinggal di rumah istrinya dan dari pernikahannya itu dikaruniai anak yakni Siti Zulaikah.
Namun setelah istrinya meninggal dunia Tukijan merasa malu tinggal bersama anak tirinya, sehingga memilih keluar dan membawa putri kandungnya ini tinggal di kandang kambing.
"Ya meski setiap hari harus menghirup aroma tak sedap dari kotoran dan bau kambing namun kami hanya bisa pasrah. Saya berharap ada dermawan yang mau membantu putri saya, kasihan dia harus menderita," pungkas Tukijan dengan mata berkaca-kaca.
(nag)