Parada Toga Jadi Sosok Ayah Bagi Dua Adiknya
A
A
A
MEDAN - Tewasnya petugas juru sita penagihan pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga, Parada Toga Fransriano Siahaan (30) menjadi luka mendalam bagi keluarga. Pasalnya, sosok korban selama ini sangat perhatian kepada istri, kedua adiknya dan ibu kandungan.
“Ayah sudah meninggal sejak 19 tahun lalu. Makanya abang (Parada) menjadi sosok yang mengantikan keberadaan ayah, dia cukup care sama saya selaku adiknya,” kata Pretty Siahaan (26) adik kandung Parada kepada wartawan di rumah duka Kompleks Pertamina III, No 49, jalan Air Bersih Ujung, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.
Pretty mengakui selama ini dia justru lebih sering bercerita tentang masalah maupun kegembiraan kepada Parada dibandingkan kepada ibunya. Apalagi selama ini abangnya cukup mengayomi dan memperhatikan kondisi mereka pascameninggal ayah kandungnya.
“Abang memang Bengal (bandel), tapi sangat care sama keluarga dan baik. Bengal disini dia memang keras suara, seharuan dia sangat menyangi adik-adiknya,” ujarnya seraya mengatakan sangat kehilangan sosok ayah kandungnya.
Bahkan selama ini Parada, sangat senang menyumbangkan bantuan untuk aktivitas dan pembangunan gereja. Tindakan tersebut sering dicontoh oleh kedua adiknya. “Dia juga suka bantu gereja, baru saja bantuan dikasih, itu lah orangnya baik kali,” pungkasnya.
Sementara itu ibu kandung korban, Rina Tampubolon, mengatakan kalau anaknya selama ini cukup perhatian sama seluarga. “Selama ini mang (anak) ku paling tidak mau kalau mama sakit. Gemuk kali ko mang seperti ayah mu,” ujarnya.
“Ayah sudah meninggal sejak 19 tahun lalu. Makanya abang (Parada) menjadi sosok yang mengantikan keberadaan ayah, dia cukup care sama saya selaku adiknya,” kata Pretty Siahaan (26) adik kandung Parada kepada wartawan di rumah duka Kompleks Pertamina III, No 49, jalan Air Bersih Ujung, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.
Pretty mengakui selama ini dia justru lebih sering bercerita tentang masalah maupun kegembiraan kepada Parada dibandingkan kepada ibunya. Apalagi selama ini abangnya cukup mengayomi dan memperhatikan kondisi mereka pascameninggal ayah kandungnya.
“Abang memang Bengal (bandel), tapi sangat care sama keluarga dan baik. Bengal disini dia memang keras suara, seharuan dia sangat menyangi adik-adiknya,” ujarnya seraya mengatakan sangat kehilangan sosok ayah kandungnya.
Bahkan selama ini Parada, sangat senang menyumbangkan bantuan untuk aktivitas dan pembangunan gereja. Tindakan tersebut sering dicontoh oleh kedua adiknya. “Dia juga suka bantu gereja, baru saja bantuan dikasih, itu lah orangnya baik kali,” pungkasnya.
Sementara itu ibu kandung korban, Rina Tampubolon, mengatakan kalau anaknya selama ini cukup perhatian sama seluarga. “Selama ini mang (anak) ku paling tidak mau kalau mama sakit. Gemuk kali ko mang seperti ayah mu,” ujarnya.
(sms)