Tragis, Penari Ular Tewas Dipatuk Kobra saat Manggung di Karawang

Senin, 04 April 2016 - 17:44 WIB
Tragis, Penari Ular Tewas Dipatuk Kobra saat Manggung di Karawang
Tragis, Penari Ular Tewas Dipatuk Kobra saat Manggung di Karawang
A A A
KARAWANG - Nasib nahas dialami Irmawati (29) alias Irma Bule penyanyi yang juga penari ular tersebut tewas digigit kobra yang dibawanya menari, Senin (4/4/2016).

Korban saat itu sedang menari diatas panggung bersama ular jenis kobra dalam acara hajatan di Dusun Selang Hajat, Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang diiringi musik organ tunggal.

Tiba-tiba saja ular berbisa itu mendadak mematuk paha korban saat sedang menari di hadapan penonton.

Menurut keterangan saksi yang juga kerabat korban, Karya, saat itu korban menari bersama ular kobra diiringi musik organ tunggal.

Saat lagu pertama ular yang diajak menari oleh korban tidak menyerang. Selesai lagu pertama kemudian korban turun dan ular dimasukan ke dalam karung.

Kemudian bergiliran para penyanyi dangdut naik ke panggung menyanyikan sejumlah lagu. Pada saat giliran korban kembali menari bersama ular tiba-tiba dipertengahan lagu ular tersebut menggigit paha korban.

Saat mendapat gigitan ular korban tidak bereaksi, malah meneruskan lagi hingga selesai dimainkan.

"Saat turun dari panggung korban malah bercanda dengan temn-temannya seperti tidak merasakan sakit karena digigit ular. Makanya saat itu tidak ada yang panik melihat korban digigit," Katanya.

Saat sedang bersenda gurau dengan temanya di belakang panggung mendadak korban tersungkur dan tak sadarkan diri. Korban yang sudah tak sadar ini langsung dilarikan ke rumah sakit Intan Barokah yang dekat dengan lokasi hajatan.

Namun pihak rumah sakit tidak sanggup menangani hingga korban dilarikan ke RSUD Karawang. Sebelum dokter RSUD datang, korban sudah tewas.

Salah seorang saksi lainnya, Yeyen, yang merupakan rekan korban dipanggung mengatakan dirinya melihat ular cobra tersebut menggigit paha korban sekitar 10 menit.

Namun meski mengetahui dirinya digigit ular korban terus saja menari hingga selesai. “Padahal sebelumnya pawang ular sudah melarang ular tersebut dikeluarkan, namun korban tetap memaksa hingga terjadi insiden tersebut," kata Yeyen.

Menurut Yeyen, korban memang dikenal sebagai penari ular sekaligus penyanyi organ tunggal di grup X-DJ yang biasa manggung ke desa-desa.

Saat ini memang sedang musim setiap hajatan yang punya hajat meminta penari ular karena bisa menghibur warga.

"Kalau ada penari ular penontonnya banyak makanya setiap hajatan gunakan penari ular, dan korban selalu dipanggil untuk kepanggung," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4876 seconds (0.1#10.140)