Diduga Punya WIL, Sipir Tikam Istri hingga Tewas
A
A
A
BLITAR - Yoni Prihadi (51) pegawai Lapas Anak Blitar tega menikam istrinya sendiri Titik Mugiarti (51) hingga tewas karena diduga memiliki wanita idaman lain (WIL), Kamis (24/3/2016).Akibat penikaman dengan parang tersebut, Titik Mugiarti yang merupakan seorang PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar tewas seketika.
Kapolresta Blitar AKBP Yossy Runtukahu menjelaskan, penikaman dilakukan Yoni saat korban sedang mandi dalam rumahnya sendiri di Perumahan Pakunden, Blok F Kota, Blitar, Jawa Timur.
Diduga pembunuhan tersebut dilakukan akibat keduanya sering cek-cok. “Pelaku membunuh dengan menusukkan parang ke dada sang istri hingga tewas seketika. Setelah membunuh sang suami menyerahkan diri ke Mapolres Blitar Kota,” kata AKBP Yossy, Kamis (24/3/2016).
Pihaknya langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk memudahkan proses evakuasi mayat Tutik Mugiarti yang mengajar di SMP 1 Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Polisi membawa jasad korban ke rumah sakit untuk proses autopsy.
Sementara itu Yuda Septa Sari tetangga korban mengaku sering mendengar keluarga yang dikaruniai dua anak ini sering cek-cok hingga terdengar oleh para tetangga. Bahkan meski tinggal satu rumah keduanya jarang bertegur sapa.
“Warga disini sempat gempar ketika aparat kepolisian mendatangi rumah milik Titik Mugiartipagi tadi, “ timpal Yuda.
Kapolresta Blitar AKBP Yossy Runtukahu menjelaskan, penikaman dilakukan Yoni saat korban sedang mandi dalam rumahnya sendiri di Perumahan Pakunden, Blok F Kota, Blitar, Jawa Timur.
Diduga pembunuhan tersebut dilakukan akibat keduanya sering cek-cok. “Pelaku membunuh dengan menusukkan parang ke dada sang istri hingga tewas seketika. Setelah membunuh sang suami menyerahkan diri ke Mapolres Blitar Kota,” kata AKBP Yossy, Kamis (24/3/2016).
Pihaknya langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk memudahkan proses evakuasi mayat Tutik Mugiarti yang mengajar di SMP 1 Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Polisi membawa jasad korban ke rumah sakit untuk proses autopsy.
Sementara itu Yuda Septa Sari tetangga korban mengaku sering mendengar keluarga yang dikaruniai dua anak ini sering cek-cok hingga terdengar oleh para tetangga. Bahkan meski tinggal satu rumah keduanya jarang bertegur sapa.
“Warga disini sempat gempar ketika aparat kepolisian mendatangi rumah milik Titik Mugiartipagi tadi, “ timpal Yuda.
(sms)