Polisi Gelar Operasi Besar Berantas Sindikat Narkoba
A
A
A
SEMARANG - Selama hampir sebulan ke depan polisi akan melakukan operasi besar-besaran pemberantasan peredaran gelap narkoba. Di Kota Semarang, operasi dengan sandi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) akan menyasar sejumlah lokasi, di antaranya tempat hiburan malam dan kos-kosan.
Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Resnarkoba) Polrestabes Semarang AKBP Eko Hadi Prayitno menyebut target operasi ini meliputi penyalahguna, pecandu, hingga pengedar narkoba.
"Pengedar jadi prioritas, ini jadi musuh bersama," ungkap Eko seusai rapat koordinasi Operasi Bersinar di Mapolrestabes Semarang, Senin (21/3/2016).
Modus peredaran gelap narkoba, sebut Eko, tiap harinya semakin canggih. Jaringan peredaran gelap ini sangat luas, para pelakunya bekerja dengan rapi dan sangat rahasia, bergerak dengan sistem sel terputus. Artinya, antarpelaku satu jaringan, tak saling mengenal. Mereka juga berkomunikasi dengan sandi-sandi buatan sendiri, sehingga cukup menyulitkan untuk dibongkar cepat.
Pada operasi ini, polisi tak sendirian. Otoritas terkait juga digandeng untuk pemberantasan ini. Di antaranya; TNI, pihak lembaga pemasyarakatan (lapas), Imigrasi, Kantor Pos, Angkasa Pura sebagai otoritas bandara, otoritas Pelabuhan Tanjung Emas, Dinas Kesehatan Kota Semarang, hingga Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah.
"Masyarakat diimbau berperan aktif untuk ini. Jika ada yang dicurigai, entah di tempat kos, tempat hiburan atau tempat lain yang terindikasi ada penyalahgunaan narkoba atau transaksi, bisa diinformasikan ke kami," lanjutnya.
Terpisah, Kepala BNNP Jawa Tengah Brigjen Pol Amrin Remico mengatakan pihaknya juga terlibat pada Operasi Bersinar ini. Selain pemberantasan, langkah pencegahan juga dilakukan.
"Kami akan melakukan tes urine. Dalam waktu dekat, pekan ini juga akan kami lakukan. Sasarannya, instansi-instansi pemerintahan, TNI maupun Polri," kata Amrin.
Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Resnarkoba) Polrestabes Semarang AKBP Eko Hadi Prayitno menyebut target operasi ini meliputi penyalahguna, pecandu, hingga pengedar narkoba.
"Pengedar jadi prioritas, ini jadi musuh bersama," ungkap Eko seusai rapat koordinasi Operasi Bersinar di Mapolrestabes Semarang, Senin (21/3/2016).
Modus peredaran gelap narkoba, sebut Eko, tiap harinya semakin canggih. Jaringan peredaran gelap ini sangat luas, para pelakunya bekerja dengan rapi dan sangat rahasia, bergerak dengan sistem sel terputus. Artinya, antarpelaku satu jaringan, tak saling mengenal. Mereka juga berkomunikasi dengan sandi-sandi buatan sendiri, sehingga cukup menyulitkan untuk dibongkar cepat.
Pada operasi ini, polisi tak sendirian. Otoritas terkait juga digandeng untuk pemberantasan ini. Di antaranya; TNI, pihak lembaga pemasyarakatan (lapas), Imigrasi, Kantor Pos, Angkasa Pura sebagai otoritas bandara, otoritas Pelabuhan Tanjung Emas, Dinas Kesehatan Kota Semarang, hingga Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah.
"Masyarakat diimbau berperan aktif untuk ini. Jika ada yang dicurigai, entah di tempat kos, tempat hiburan atau tempat lain yang terindikasi ada penyalahgunaan narkoba atau transaksi, bisa diinformasikan ke kami," lanjutnya.
Terpisah, Kepala BNNP Jawa Tengah Brigjen Pol Amrin Remico mengatakan pihaknya juga terlibat pada Operasi Bersinar ini. Selain pemberantasan, langkah pencegahan juga dilakukan.
"Kami akan melakukan tes urine. Dalam waktu dekat, pekan ini juga akan kami lakukan. Sasarannya, instansi-instansi pemerintahan, TNI maupun Polri," kata Amrin.
(zik)