Mantan Tentara Australia, Tewas Dalam Kamar Hotel
A
A
A
BATAM - Simon Michael (47) mantan tentara Australia, ditemukan tewas di dalam kamar 416 hotel Nagoya One, Senin (14/3/2016) sekitar pukul 11.00 WIB. Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit.
Penemuan korban pertama kali ditemukan house kepping hotel, Hasan, sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring didalam kamar hotel. "Saat dtemukan korban di dalam hotel sendirian, karena korban tak bernyawa lagi. Makanya saya laporkan kejadian ini ke atasan," ujarnya.
Pantauan di kamar hotel, kondisinya sedikit berantakan dan beberapa tas korban juga nampak berjejer di dalam kamar.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), menemukan sejumlah identitas korban dan juga ditemukan kartu tanda anggota (KTA) Australian Army atas nama korban dengan nomor personal 5804758 dan kelahiran korban pada tanggal 7 Juni tahun 1969.
Karena korban merupakan warga negara asing (WNA), kasus ini ditangani oleh Sat Reskrim dan Intel Polresta Barelang.
Salah satu teman korban Yani Mariani alias Oliv (35) mengatakan, sekitar pukul 11.00 dia mendapat telepon dari kekasih korban, Ana alias Kitri (28). Saat menelpon dia dikabari kalau korban meninggal di dalam kamar hotel, karena tak percaya dia mendatangi hotel.
"Sampai hotel saya sudah melihat banyak polisi, dan saya langsung dimintai keterangan," ujarnya.
Kata Oliv, sekitar pukul 20.00 WIB dia mendatangi korban oleh kekasihnya untuk mengambil sejumlah barangnya.
Pasalnya, korban rencananya hari ini (Selasa) akan kembali ke Australia karena Bibinya sakit di Australia.
"Malam itu saya datang mengambil sejumlah barang milik Kitri dan korban mau pulang ke Australia, karena Bibiknya sakit keras," katanya.
Saat dia mengambil barang milik Kitri, dia juga sempat membereskan pakaian korban, selama di dalam kamar korban dia melihat kondisi korban yang tak biasanya.
Pasalnya, kedua tangan korban malam itu terlihat gemetaran dan tak banyak bicara seperti biasanya. "Malam itu kondisi korban tak biasanya," ujarnya.
Oliv mengaku, mengenal korban sekitar sebulan belakangan ini dan yang mengenalkan adalah Kitri yang juga teman dekatnya. Kitri, besok (Rabu) akan datang dari Yogyakarta untuk melihat korban.
"Kitri ada acara di kampungnya makanya pulang, karena kekasihnya meninggal makanya dia besok datang ke Batam," katanya.
Saat ditanyai apa pekerjaan korban di Batam, dia tidak mengetahui persis dan dia juga tidak mengetahui kalau korban merupakan mantan tentara Australia.
"Saya tak tahu betul siapa korban dan apa pekerjaan di Batam, saya kalau ketemu korban karena ada perlu dengan Kitri dan saya tidak ingin mengetahui urusan orang lain juga," ujarnya.
Usai polisi melakukan olah TKP sekitar pukul 15.00 korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.
Kanit Jatanras Ipda Afuza di lokasi kejadian mengatakan, apa penyebab kematian korban dia masih menunggu hasil visum atau autopsi. "Apa penyebab kematian korban, kita masih menunggu hasil visum dari dokter," katanya.
Sejak korban ditemukan, sambung Afuza, dia telah berkoordinasi dengan konsulat Australia di Jakarta dan pihak Konsulat yang akan mengabarkan keluarga korban di Singapura.
"Kita sudah koordinasikan masalah ini ke Konsulat dan menunggu kabar selanjutnya, apakah korban akan dipulangkan atau dimakamkan di Batam," tandasnya.
Penemuan korban pertama kali ditemukan house kepping hotel, Hasan, sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat ditemukan, korban dalam posisi terbaring didalam kamar hotel. "Saat dtemukan korban di dalam hotel sendirian, karena korban tak bernyawa lagi. Makanya saya laporkan kejadian ini ke atasan," ujarnya.
Pantauan di kamar hotel, kondisinya sedikit berantakan dan beberapa tas korban juga nampak berjejer di dalam kamar.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), menemukan sejumlah identitas korban dan juga ditemukan kartu tanda anggota (KTA) Australian Army atas nama korban dengan nomor personal 5804758 dan kelahiran korban pada tanggal 7 Juni tahun 1969.
Karena korban merupakan warga negara asing (WNA), kasus ini ditangani oleh Sat Reskrim dan Intel Polresta Barelang.
Salah satu teman korban Yani Mariani alias Oliv (35) mengatakan, sekitar pukul 11.00 dia mendapat telepon dari kekasih korban, Ana alias Kitri (28). Saat menelpon dia dikabari kalau korban meninggal di dalam kamar hotel, karena tak percaya dia mendatangi hotel.
"Sampai hotel saya sudah melihat banyak polisi, dan saya langsung dimintai keterangan," ujarnya.
Kata Oliv, sekitar pukul 20.00 WIB dia mendatangi korban oleh kekasihnya untuk mengambil sejumlah barangnya.
Pasalnya, korban rencananya hari ini (Selasa) akan kembali ke Australia karena Bibinya sakit di Australia.
"Malam itu saya datang mengambil sejumlah barang milik Kitri dan korban mau pulang ke Australia, karena Bibiknya sakit keras," katanya.
Saat dia mengambil barang milik Kitri, dia juga sempat membereskan pakaian korban, selama di dalam kamar korban dia melihat kondisi korban yang tak biasanya.
Pasalnya, kedua tangan korban malam itu terlihat gemetaran dan tak banyak bicara seperti biasanya. "Malam itu kondisi korban tak biasanya," ujarnya.
Oliv mengaku, mengenal korban sekitar sebulan belakangan ini dan yang mengenalkan adalah Kitri yang juga teman dekatnya. Kitri, besok (Rabu) akan datang dari Yogyakarta untuk melihat korban.
"Kitri ada acara di kampungnya makanya pulang, karena kekasihnya meninggal makanya dia besok datang ke Batam," katanya.
Saat ditanyai apa pekerjaan korban di Batam, dia tidak mengetahui persis dan dia juga tidak mengetahui kalau korban merupakan mantan tentara Australia.
"Saya tak tahu betul siapa korban dan apa pekerjaan di Batam, saya kalau ketemu korban karena ada perlu dengan Kitri dan saya tidak ingin mengetahui urusan orang lain juga," ujarnya.
Usai polisi melakukan olah TKP sekitar pukul 15.00 korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.
Kanit Jatanras Ipda Afuza di lokasi kejadian mengatakan, apa penyebab kematian korban dia masih menunggu hasil visum atau autopsi. "Apa penyebab kematian korban, kita masih menunggu hasil visum dari dokter," katanya.
Sejak korban ditemukan, sambung Afuza, dia telah berkoordinasi dengan konsulat Australia di Jakarta dan pihak Konsulat yang akan mengabarkan keluarga korban di Singapura.
"Kita sudah koordinasikan masalah ini ke Konsulat dan menunggu kabar selanjutnya, apakah korban akan dipulangkan atau dimakamkan di Batam," tandasnya.
(sms)