Lapak Diratakan, PKL Pasrah Tapi Tak Rela

Senin, 14 Maret 2016 - 13:56 WIB
Lapak Diratakan, PKL...
Lapak Diratakan, PKL Pasrah Tapi Tak Rela
A A A
MALANG - Sekitar 18 lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Raya Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terpaksa diratakan dengan tanah.

Dua alat berat sejak pukul 08.00 WIB merobohkan satu persatu bangunan semi permanen yang menghidupi pedagang selama belasan tahun.

Ketika alat berat mulau merobohkan bangunan di sisi utara, para pedagang menggelar doa dan menangis histeris. Tak mampu melawan maupun mencegah pengawalan sekira 250 petugas Satpol PP dan petugas kepolisian.

Imbas pembongkaran ini juga membuat arus lalu lintas Malang-Surabaya sempat tersendat dan menimbulkan kemacetan panjang baik dari dan menuju Kota Malang.

Koordinator PKL Darsono mengaku para pedagang sudah beberapa kali meminta solusi terbaik sebelum digusur agar ada upaya relokasi. Namun, usahanya gagal meski audah difasilitasi anggota DPRD.

Darsono juga memahami jika lapak para pedagang memang berada di atas lahan milik Dinas Pengairan Kabupaten Malang. Namun, penggusuran oleh petugas hanya menimpa 18 lapak saja, sementara delapan lapak di sebelah utara tidak ikut digusur.

"Kenapa hanya di sini saja yang digusur, lapak lainnya di depan lahan kosong yang lain tidak ikut digusur," kata Darsono heran, ketika ditemui di sela-sela penggusuran, Senin (14/3/2016).

Darsono menduga pemilik lahan di belakan lapak 18 PKL yang menjadi biangnya. Meski pihak Dinas Pengairan berdalih penggusuran untuk normalisasi saluran irigasi, tapi tidak semua lapak PKL digusur.

Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan, penggusuran dilakukan karena para PKL dianggap mengabaikan semua peringatan yang diberikan. "Tahap sosialisasi hingga surat peringatan sudah kami lalui," katanya.

Pihaknya juga telah memberikan kesempatan kepada para pedagang membongkar lapak mereka sendiri dengan menawarkan uang ganti untuk membongkar, namun pedagang tidak mau. "Tidak ada relokasi dan ganti rugi," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)