Kader Partai Perindo Harus Berjuang agar Masyarakat Sejahtera

Rabu, 24 Februari 2016 - 19:03 WIB
Kader Partai Perindo Harus Berjuang agar Masyarakat Sejahtera
Kader Partai Perindo Harus Berjuang agar Masyarakat Sejahtera
A A A
LAMONGAN - Di saat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik menurun, hadirnya Partai Perindo menjadi alternatif. Sebab, Partai Perindo memiliki orientasi yang mengutamakan tindakan nyata untuk berbuat lebih kepada masyarakat, sehingga bangsa dan negara Indonesia bisa menjadi lebih sejahtera.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, seringkali janji partai politik kerap tidak sesuai dengan implementasinya. Apalagi, ketika terpilih menjadi pemenang dalam pemilihan umum. Itu sebabnya, sulit bagi masyarakat untuk kembali mempercayai partai politik.

"Karenanya, jangan sampai Partai Perindo seperti itu," kata HT dalam pidato politiknya di pelantikan DPC Partai Perindo se-Daerah Pemilihan Jatim X di Lamongan, Jawa Timur, Rabu (24/2/2016).

Menurut HT, Partai Perindo harus hadir di tengah masyarakat. Sebab, Indonesia butuh perubahan untuk menjadi negara makmur yang masyarakatnya sejahtera.

"Tujuan kita membentuk NKRI itu untuk membuat bangsa Indonesia makmur. Ini yang juga merupakan tujuan daripada Partai Perindo. Memang sudah menjadi tugas kita sebagai generasi penerus bangsa untuk meneruskan perjuangan ini," tutur dia.

Menurutnya, jika bangsa ini bisa mencapai kemakmuran, tentunya Indonesia akan menjadi negara maju dan rakyatnya sejahtera. Dengan begitu, pendidikan bagi masyarakat bisa gratis, fasilitas umum menjadi sangat layak dan bagus. Tak hanya itu, negara juga akan mampu mengurusi rakyatnya terutama kaum marjinal.

"Jadi konsepnya harus dipahami. Kalau kita bisa menjadi bangsa yang makmur, pasti negaranya maju. Semua rakyatnya pasti akan sejahtera."

Saat ini, lanjut dia, meski sudah merdeka 70 tahun lalu, Indonesia masih sangat jauh untuk menjadi negara maju. Sebab, batas minimum pendapatan di negara maju rata-rata 12 ribu dolar Amerika. Sementara Indonesia baru 28 persen dari rata-rata tersebut atau 3.400 dolar Amerika.

Artinya, Indonesia harus melompat empat kali lipat untuk menjadi negara maju. "Jadi, untuk melengkapi itu Indonesia masih harus mengejar sebesar 72 persen kekurangannya dari rata-rata pendapatan per kapita negara maju," tutup HT. (Tito Dirhantoro)
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3352 seconds (0.1#10.140)