Empat Orang yang Ditangkap di Singapura Diberangkatkan ke Mabes Polri Malam Ini
A
A
A
BATAM - Empat orang warga Indonesia yang ditangkap di Singapura akhirnya diberangkatkan ke Mabes Polri, karena permintaan Tim Densus. Saat diberangkatkan ke Jakarta, keempatnya dikawal sepuluh anggota kepolisian lintas kesatuan.
Berdasarkan data yang didapat keempatnya adalah, Risno (28) nomor paspor A 9159230 yang dikeluarkan di kantor Imigrasi Bogor pada 15 Oktober 2014 dan tempat tanggal lahirnya di Purbalingga 6 Desember 1966; Mukhlis Khoirur Rofiq (23) nomor paspor A 2386529 yang dikeluarkan di kantor Imigrasi Bekasi pada 14 Maret 2012 kelahiran Bekasi 18 November 1993.
Selain itu Muhammad Mufid Murtadho (15) nomor paspor A 2386531 dikeluarkan di kantor Imigrasi Bekasi, pada 14 Maret 2012 tempat tanggal lahir Jakarta 27 Februari 2001; Untung Sugema Mardjuk (49) nomor paspor B 1214809 dikeluarkan di Kantor Imigrasi Bogor pada 25 Juni 2015, tempat tanggal lahir di Jakarta 30 Oktober 1967.
Keempatnya setelah tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center sekitar pukul 12.00 WIB, langsung dibawa ke Mapolresta Barelang untuk menjalani pemeriksaan, pendataan, pengambilan sidik jari dan pengambilan foto dan sekitar pukul 18.00 WIB keempatnya dibawa ke Bandara Hang Nadim menggunakan Pesawat Garuda dengan pengawalan ketat puluhan anggota kepolisian.
Menurut Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika, keempat orang itu dia terima setelah menerima pelimpahan dari pihak Imigrasi Batam.
Setelah diserahterimakan oleh Kepolisian Singapura ke pihak Imigrasi, keempatnya langsung dibawa ke Polresta Barelang untuk melakukan pendataan, pengambilan sidik jari dan pengambilan foto. "Setelah kita berkoordinasi dengan Densus, keempatnya diminta untuk harus dibawa ke Jakarta," kata Helmy.
Untuk apa mereka dibawa, Helmy mengaku, ini adalah proses untuk memastikan apakah mereka ada keterkaitannya dengan dengan ISIS atau tidak. Berdasarkan keterangan polisi Singapura, mereka mencurigai dokumen perjalanan keempat terduga itu.
"Karena dokumennya dari Jakarta menuju Singapura lalu ke Malaysia, setelah tiga jam mereka berada di Johor keempatnya kembali Indonesia melalui Batam mennggunakan kapal laut," ujarnya.
Helmy menduga, mengapa keempatnya dicurigai oleh Kepolisian Singapura, diduga karena kunjungan keempatnya mencurigakan dan dianggap tidak sesuai SOP Kepolisian di Singapura, makanya keempatnya di pulangkan dari Pelabuhan Harbour Front.
"Meski keempatnya memiliki tiket ke Batam, karena dicurigakan makanya Kepolisian di Singapura memulangkan keempatnya ke Indonesia melalui Batam," katanya.
Selain rute perjalanan mereka yang dicurigai Kepolisian Singapura, Helmy menambahkan, berdasarkan keterangan Kepolisian Singapura mereka berencana akan ke Suriah. Tetapi, melihat dokumen perjalanannya mereka akan kembali ke Indonesia.
"Salah satu mereka (Untung) memang pernah tiga kali ke Arab, tetapi melakukan umrah bersama keluarganya," ujarnya.
Saat ditanyakan kebenaran keempatnya merupakan santri dari Pesantren Ibnu Sina, Helmy enggan berkomentar banyak dan terkait kebenarannya itu yang akan memeriksa selanjutnya adalah Densus 88.
"Setelah koordinasi dengan Densus, mereka diminta untuk diterbangkan ke Jakarta kemungkinan ada hal yang ditanyakan densus oleh mereka," ujarnya.
Apakah mereka anggota ISIS, Helmy tak mau menduga-duga, tetapi yang jelas Polda Kepri dan Polresta Barelang setelah menerima informasi dari Kepolisian Singapura kalau ada warga Indonesia yang akan Suriah, dia langsung cepat merespon informasi itu.
"Kita tunggu selanjutnya, pasti ada keterangan dari pejabat yang berwenang secepatnya," timpalnya.
Dalam pengiriman keempat orang terduga anggota ISIS itu, Helmy menambahkan, akan ada 10 anggota yang melakukan pengawalan.
Ke 10 anggota itu dari satuan Densus, Brimob, Polresta Barelang dan Gegana. "Mereka diberangkatkan malam ini juga menggunakan Pesawat Garuda, karena Densus akan memintai keterangan mereka secepatnya," tandasnya.
Berdasarkan data yang didapat keempatnya adalah, Risno (28) nomor paspor A 9159230 yang dikeluarkan di kantor Imigrasi Bogor pada 15 Oktober 2014 dan tempat tanggal lahirnya di Purbalingga 6 Desember 1966; Mukhlis Khoirur Rofiq (23) nomor paspor A 2386529 yang dikeluarkan di kantor Imigrasi Bekasi pada 14 Maret 2012 kelahiran Bekasi 18 November 1993.
Selain itu Muhammad Mufid Murtadho (15) nomor paspor A 2386531 dikeluarkan di kantor Imigrasi Bekasi, pada 14 Maret 2012 tempat tanggal lahir Jakarta 27 Februari 2001; Untung Sugema Mardjuk (49) nomor paspor B 1214809 dikeluarkan di Kantor Imigrasi Bogor pada 25 Juni 2015, tempat tanggal lahir di Jakarta 30 Oktober 1967.
Keempatnya setelah tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center sekitar pukul 12.00 WIB, langsung dibawa ke Mapolresta Barelang untuk menjalani pemeriksaan, pendataan, pengambilan sidik jari dan pengambilan foto dan sekitar pukul 18.00 WIB keempatnya dibawa ke Bandara Hang Nadim menggunakan Pesawat Garuda dengan pengawalan ketat puluhan anggota kepolisian.
Menurut Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika, keempat orang itu dia terima setelah menerima pelimpahan dari pihak Imigrasi Batam.
Setelah diserahterimakan oleh Kepolisian Singapura ke pihak Imigrasi, keempatnya langsung dibawa ke Polresta Barelang untuk melakukan pendataan, pengambilan sidik jari dan pengambilan foto. "Setelah kita berkoordinasi dengan Densus, keempatnya diminta untuk harus dibawa ke Jakarta," kata Helmy.
Untuk apa mereka dibawa, Helmy mengaku, ini adalah proses untuk memastikan apakah mereka ada keterkaitannya dengan dengan ISIS atau tidak. Berdasarkan keterangan polisi Singapura, mereka mencurigai dokumen perjalanan keempat terduga itu.
"Karena dokumennya dari Jakarta menuju Singapura lalu ke Malaysia, setelah tiga jam mereka berada di Johor keempatnya kembali Indonesia melalui Batam mennggunakan kapal laut," ujarnya.
Helmy menduga, mengapa keempatnya dicurigai oleh Kepolisian Singapura, diduga karena kunjungan keempatnya mencurigakan dan dianggap tidak sesuai SOP Kepolisian di Singapura, makanya keempatnya di pulangkan dari Pelabuhan Harbour Front.
"Meski keempatnya memiliki tiket ke Batam, karena dicurigakan makanya Kepolisian di Singapura memulangkan keempatnya ke Indonesia melalui Batam," katanya.
Selain rute perjalanan mereka yang dicurigai Kepolisian Singapura, Helmy menambahkan, berdasarkan keterangan Kepolisian Singapura mereka berencana akan ke Suriah. Tetapi, melihat dokumen perjalanannya mereka akan kembali ke Indonesia.
"Salah satu mereka (Untung) memang pernah tiga kali ke Arab, tetapi melakukan umrah bersama keluarganya," ujarnya.
Saat ditanyakan kebenaran keempatnya merupakan santri dari Pesantren Ibnu Sina, Helmy enggan berkomentar banyak dan terkait kebenarannya itu yang akan memeriksa selanjutnya adalah Densus 88.
"Setelah koordinasi dengan Densus, mereka diminta untuk diterbangkan ke Jakarta kemungkinan ada hal yang ditanyakan densus oleh mereka," ujarnya.
Apakah mereka anggota ISIS, Helmy tak mau menduga-duga, tetapi yang jelas Polda Kepri dan Polresta Barelang setelah menerima informasi dari Kepolisian Singapura kalau ada warga Indonesia yang akan Suriah, dia langsung cepat merespon informasi itu.
"Kita tunggu selanjutnya, pasti ada keterangan dari pejabat yang berwenang secepatnya," timpalnya.
Dalam pengiriman keempat orang terduga anggota ISIS itu, Helmy menambahkan, akan ada 10 anggota yang melakukan pengawalan.
Ke 10 anggota itu dari satuan Densus, Brimob, Polresta Barelang dan Gegana. "Mereka diberangkatkan malam ini juga menggunakan Pesawat Garuda, karena Densus akan memintai keterangan mereka secepatnya," tandasnya.
(sms)