Peredaran Daging Babi Berasal dari Bantul dan Sleman

Rabu, 27 Januari 2016 - 22:29 WIB
Peredaran Daging Babi...
Peredaran Daging Babi Berasal dari Bantul dan Sleman
A A A
GUNUNGKIDUL - Peredaran daging sapi dan babi hingga kini belum mendapat tindakan tegas. Dari hasil koordinasi antara Dinas Peternakan dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindakop ESDM) diketahui daging oplosan tersebut dibawa oleh pedagang dari Bantul dan Sleman.

Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindakop ESDM Gunungkidul Supriyadi mengungkapkan, pihaknya memang mendapatkan informasi mengenai peredaran daging sapi dicampur dengan daging babi tersebut.

Beberapa pasar yang menjadi sasaran adalah pasar Playen diketahui ada dua penjual, pasar Nglipar satu penjual, pasar Pakel Baran satu penjual, pasar Munggi yang berada di kecamatan Semanu dua penjual,serta di pasar Semin satu penjual.

"Setelah kami telusur sebagian besar daging campuran itu berasal dari luar daerah seperti Bantul dan Sleman. Hanya satu yang kita indikasikan dicampur pedagang Gunungkidul,karena memang ada satu tempat penyembelihan babi," terangnya, Rabu (27/1/2016).

Dia kemudian menyebut pedagang asal Segoroyoso, Pleret, Bantul serta dari Berbah Sleman. Hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan investigasi dan menanyakan asal daging yang dibawa tersebut.

"Mereka akhirnya mengaku dari Groso (Segoroyoso) dan dari Berbah. Untuk yang lokal indikasi kami di Semanu," kata dia.

Dijelaskannya, untuk Semanu memang sempat ada usaha penyembelihan babi yang berizin. Namun demikian dari data di DisperindakopESDM, tidak ada upaya perpanjangan izin. "Namun memang pelanggan untuk daging itu lumayan banyak," beber dia.

Ketika disinggung mengenai sanksi yang diterapkan, Supriyadi mengaku hal tersebut bukan kewenangan Pemkab Gunungkidul. Namun hal ini menjadi kewenangan pemerintah provinsi DIY.

"Jadi kami tidak bisa berbuat banyak, kalau sudah ada operasi dari pemda DIY dan diberikan sanksi, kami menindaklanjuti dengan pembinaan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)