Warga Blitar Siap Terima Eks Pengikut Gafatar
A
A
A
BLITAR - Masyarakat Kabupaten Blitar bisa menerima keberadaan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dengan lapang dada dan jiwa besar.
Karenanya pemulangan kurang lebih 29 orang bekas pengikut Gafatar dipastikan berjalan lancar dan aman.
"Kita tidak ada permasalahan. Tidak ada pertentangan dari masyarakat. Insya Allah pemulangan berjalan lancar," ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto, Minggu 24 Januari 2016.
Tim penjemput Pemkab Blitar telah bertolak ke Surabaya Minggu (24/1/2016) petang ini. Selain satu unit bus, tim penjemput juga membawa satu unit ambulans, kendaraan dinas sosial dan satu unit mobil bakesbangpolinmas.
Menurut Puguh penjemputan melibatkan personil aparat kepolisian TNI, Satpol PP dan kesehatan. "Yang pasti kita ikuti prosedurnya. Kalau memang malam ini bisa langsung kita bawa pulang, kita bawa pulang. Tapi kalau besok, ya kita ikuti besok," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 29 orang bekas pengikut Gafatar asal Blitar tercatat sebagai warga Kecamatan Nglegok, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Bakung.
Lima di antaranya anak anak dengan usia 1-7 tahun. Sementara yang berasal dari Kabupaten Trenggalek sebanyak 13 orang dan 9 orang dari Kediri.
Mereka semua termasuk dari 1.124 orang eks Gafatar yang dipulangkan dari Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat.
Rencana awal pemulangan akan melalui jalur laut dengan lokasi transit Semarang Jawa Tengah. Namun skenario tiba tiba berubah menggunakan pesawat militer Hercules dan transit di Surabaya.
Menurut Puguh seluruh keluarga penjemput eks Gafatar asal Blitar diminta untuk menunggu di Kantor Disporbudpar (Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata) Kabupaten Blitar.
Sebab seluruh eks pengikut Gafatar akan ditempatkan di Kantor Disporbudpar sebelum dibolehkan pulang ke rumah masing masing. Sejauh ini tidak ada warga masyarakat yang menyatakan penolakan.
Pihak eks Gafatar asal Blitar sendiri, kata Puguh semuanya juga bersedia dipulangkan. "Selain melakukan pendataan ulang kita juga akan melakukan pembinaan dengan melibatkan tokoh agama dan MUI," jelasnya.
Karenanya pemulangan kurang lebih 29 orang bekas pengikut Gafatar dipastikan berjalan lancar dan aman.
"Kita tidak ada permasalahan. Tidak ada pertentangan dari masyarakat. Insya Allah pemulangan berjalan lancar," ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto, Minggu 24 Januari 2016.
Tim penjemput Pemkab Blitar telah bertolak ke Surabaya Minggu (24/1/2016) petang ini. Selain satu unit bus, tim penjemput juga membawa satu unit ambulans, kendaraan dinas sosial dan satu unit mobil bakesbangpolinmas.
Menurut Puguh penjemputan melibatkan personil aparat kepolisian TNI, Satpol PP dan kesehatan. "Yang pasti kita ikuti prosedurnya. Kalau memang malam ini bisa langsung kita bawa pulang, kita bawa pulang. Tapi kalau besok, ya kita ikuti besok," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 29 orang bekas pengikut Gafatar asal Blitar tercatat sebagai warga Kecamatan Nglegok, Kecamatan Kademangan dan Kecamatan Bakung.
Lima di antaranya anak anak dengan usia 1-7 tahun. Sementara yang berasal dari Kabupaten Trenggalek sebanyak 13 orang dan 9 orang dari Kediri.
Mereka semua termasuk dari 1.124 orang eks Gafatar yang dipulangkan dari Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat.
Rencana awal pemulangan akan melalui jalur laut dengan lokasi transit Semarang Jawa Tengah. Namun skenario tiba tiba berubah menggunakan pesawat militer Hercules dan transit di Surabaya.
Menurut Puguh seluruh keluarga penjemput eks Gafatar asal Blitar diminta untuk menunggu di Kantor Disporbudpar (Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata) Kabupaten Blitar.
Sebab seluruh eks pengikut Gafatar akan ditempatkan di Kantor Disporbudpar sebelum dibolehkan pulang ke rumah masing masing. Sejauh ini tidak ada warga masyarakat yang menyatakan penolakan.
Pihak eks Gafatar asal Blitar sendiri, kata Puguh semuanya juga bersedia dipulangkan. "Selain melakukan pendataan ulang kita juga akan melakukan pembinaan dengan melibatkan tokoh agama dan MUI," jelasnya.
(nag)