Tiga Keluarga Diduga Pengikut Gafatar Hilang Misterius

Rabu, 13 Januari 2016 - 16:23 WIB
Tiga Keluarga Diduga...
Tiga Keluarga Diduga Pengikut Gafatar Hilang Misterius
A A A
BANTUL - Aparat Polsek Dlingo kini tengah mencari keberadaan tiga keluarga dari Dusun Kapingan, Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo yang tiba-tiba menghilang sejak empat bulan lalu.

Tiga keluarga tersebut sebelumnya dikenal sebagai penganut aliran Al Qiyadah Al Islamiyah, aliran yang dibawa oleh Ahmad Musadeq. Aliran ini juga sekarang dikenal dengan nama Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Kapolsek Dlingo, AKP Amir Machmud mengakui, pihaknya memang tengah melacak tiga keluarga yang sebelumnya pamit hendak mencari pekerjaan ke Pulau Sulawesi.

Pihak keluarga di Dusun Kapingan tersebut sampai saat ini belum melaporkan secara resmi hilangnya ketiga keluarganya. Karena memang pemahaman mereka, ketiga keluarga tersebut pergi hendak mencari penghidupan yang layak.

"Meski tidak dilaporkan, tetapi kami melacak keberadaan mereka karena ada kaitannya dengan aliran yang dianut sebelumnya," terangnya, Rabu (13/1/2016).

Amir mengatakan, berdasarkan informasi yang berhasil ia kumpulkan di lapangan, ketiga keluarga tersebut sebenarnya sudah sering diingatkan oleh saudara mereka agar meninggalkan aliran Al Qiyadah Al Islamiyah.

Namun nampaknya imbauan saudara mereka tidak diindahkan dan ketiga keluarga tersebut tetap setia dengan aliran yang diikuti tersebut. Dan ketika ketiga keluarga tersebut pergi, sanak familnya tidak terlalu menggubrisnya.

Ketiga keluarga tersebut konon pergi ke luar pulau untuk bekerja menjadi tukang kayu membuat rumah. Karena rumah di wilayah luar pulau Jawa sebagian besar berbentuk panggung dan terbuat kayu.

Sehingga ketiga keluarga tersebut merasa cocok dengan lapangan pekerjaan yang disediakan. Selama ini, sebagian besar mata pencaharian warga Dlingo adalah menjadi tukang kayu.

"Kami memang berusaha pro aktif. Saat ini memang belum ada perintah resmi dari atas terkait hal tersebut," terangnya.

Selain melacak keberadaan tiga keluarga tersebut, pihaknya juga serius memantau empat orang warga yang sebelumnya menjadi pengikut aliran Al Qiyadah Al Islamiyah dan telah berdomisili alias menetap di Dlingo.

Polisi memantau apakah keempat orang tersebut masuk dalam jaringan Gafatar atau tidak. Karena memang mereka termonitor aktif dalam aktivitas keagamaan di wilayah tempat tinggal empat orang warga tersebut.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)