Siswa SD Tewas Tertimpa Tembok Kantin, Kepsek Dipanggil Polisi
A
A
A
WATAMPONE - Pihak kepolisian melakukan penyelidikan terkait musibah tewasnya Agustina binti Arifuddin (10), siswi Kelas IV SD Negeri 201 Ajangpulu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Agustina tewas tertimpa bangunan sekolah.
Kapolsek Cina AKP Ewin Surahman mengatakan, pihaknya telah memanggil Kepala Sekolah SD Negeri 201 Ajangpulu, pemilik kantin yang dindingnya roboh dan siswi yang berada di lokasi saat kejadian untuk dimintai keterangannya di Mapolsek Cina.
"Kami sudah panggil mereka sebagai saksi. Hari ini kepala sekolah dan ibu kantinnya diperiksa, hanya saja tadi kepala sekolahnya ke Kota Watampone dulu karena dipanggil kepala dinas pendidikan, setelah urusannya di kota selesai kami akan periksa dia, sementara pemilik kantin sekarang sementara dalam pemeriksaan," kata Erwin ditemui di Mapolsek Cina, Rabu (6/1/2016)
Erwin enggan mengatakan ada tersangka pada kejadian tersebut, walau tidak menampik pada musibah tersebut ada unsur kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa Agustina murid SD 201 Ajangpulu.
Pemilik kantin, Ningsih (35), mengaku pada musibah itu dia juga terkena runtuhan batu bata tembok kantin. Saat kejadian dia duduk berdampingan dengan Agustina dengan membelakangi tembok. Nah, ketika batu bata tembok runtuh, kepala Agustina terkena runtuhan batu bata itu. Sementara, dia hanya terkena di punggung dan lengannya.
"Punggung dan lengan saya yang kena, sementara dia (korban) kepalanya yang kena, dia dibawa Puskesmas Cina oleh kerabatnya, tapi sudah meninggal saat masih di lokasi setelah kejadian itu," ujar Ningsih ditemui di Polsek Cina, Rabu (6/1/2016)
Sementara, dari pantauan KORAN SINDO di sekolah SD Negeri 201 Ajangpulu, aktivitas belajar mengajar masih berjalan normal seusai musibah tersebut. Namun, beberapa siswi yang menyaksikan musibah tersebut langsung belum ke sekolah karena masih trauma.
"Tetap belajar, tapi siswi yang menyaksikan kejadian di kantin tersebut hari ini tidak hadir ke sekolah karena masih trauma," kata Jumiati, guru kelas IV SD Negeri 201 Ajangpulu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Agustina binti Arifuddin (10), siswi SD Negeri 201 Ajangpulu meninggal dunia saat tertimpa runtuhan tembok kantin sekolah, Selasa (5/1/2016). Agustina mengembuskan napas terakhir di pangkuan gurunya sebelum diserahkan ke orangtuanya untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Ajangpulu.
Kapolsek Cina AKP Ewin Surahman mengatakan, pihaknya telah memanggil Kepala Sekolah SD Negeri 201 Ajangpulu, pemilik kantin yang dindingnya roboh dan siswi yang berada di lokasi saat kejadian untuk dimintai keterangannya di Mapolsek Cina.
"Kami sudah panggil mereka sebagai saksi. Hari ini kepala sekolah dan ibu kantinnya diperiksa, hanya saja tadi kepala sekolahnya ke Kota Watampone dulu karena dipanggil kepala dinas pendidikan, setelah urusannya di kota selesai kami akan periksa dia, sementara pemilik kantin sekarang sementara dalam pemeriksaan," kata Erwin ditemui di Mapolsek Cina, Rabu (6/1/2016)
Erwin enggan mengatakan ada tersangka pada kejadian tersebut, walau tidak menampik pada musibah tersebut ada unsur kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa Agustina murid SD 201 Ajangpulu.
Pemilik kantin, Ningsih (35), mengaku pada musibah itu dia juga terkena runtuhan batu bata tembok kantin. Saat kejadian dia duduk berdampingan dengan Agustina dengan membelakangi tembok. Nah, ketika batu bata tembok runtuh, kepala Agustina terkena runtuhan batu bata itu. Sementara, dia hanya terkena di punggung dan lengannya.
"Punggung dan lengan saya yang kena, sementara dia (korban) kepalanya yang kena, dia dibawa Puskesmas Cina oleh kerabatnya, tapi sudah meninggal saat masih di lokasi setelah kejadian itu," ujar Ningsih ditemui di Polsek Cina, Rabu (6/1/2016)
Sementara, dari pantauan KORAN SINDO di sekolah SD Negeri 201 Ajangpulu, aktivitas belajar mengajar masih berjalan normal seusai musibah tersebut. Namun, beberapa siswi yang menyaksikan musibah tersebut langsung belum ke sekolah karena masih trauma.
"Tetap belajar, tapi siswi yang menyaksikan kejadian di kantin tersebut hari ini tidak hadir ke sekolah karena masih trauma," kata Jumiati, guru kelas IV SD Negeri 201 Ajangpulu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Agustina binti Arifuddin (10), siswi SD Negeri 201 Ajangpulu meninggal dunia saat tertimpa runtuhan tembok kantin sekolah, Selasa (5/1/2016). Agustina mengembuskan napas terakhir di pangkuan gurunya sebelum diserahkan ke orangtuanya untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Ajangpulu.
(zik)