Tabrakan Maut di Semarang, 2 Pengendara Tewas
A
A
A
SEMARANG - Tabrakan maut terjadi di Jalan Sriwijaya Semarang, tepatnya di depan pintu masuk Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang. Tabrakan melibatkan Honda Legenda hitam H 3272 TF dan Honda Vario putih AB 2549 XA.
"Pas kejadian tidak ada yang tahu. Hanya tiba-tiba terdengar suara keras saya juga dengar. Awalnya dikira trafo meledak, ternyata kecelakaan lalu lintas,” kata Ayon (47) saksi mata, Rabu (6/1/2016).
Kerasnya suara di dini hari itu membuat Ayon penasaran. Sama seperti dua pedagang lainnya, mereka langsung mencari tahu ke sumber suara. Barulah diketahui ternyata dua sepeda motor bertabrakan.
Pengemudinya tergeletak di jalan. Mereka menderita luka berat di wajah dan tubuh bagian depan. “Lokasi saat itu sepi. Ada satpam menelpon polisi, berkali–kali menelpon tidak diangkat sampai akhirnya nyambung,” lanjutnya.
Satu jam setelah kejadian, polisi dari Unit Laka Lantas Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polrestabes Semarang tiba di lokasi. Para korban kemudian dievakuasi dibawa ke rumah sakit.
Satu korban tewas di lokasi langsung diberi tanda aspal dengan kapur putih. Totalnya ada tiga pengendara yang terlibat. Satu sepeda motor sendirian, satu berboncengan. Namun belum diketahui pasti posisinya seperti apa.
“Yang naik motor siapa–siapa saja tidak tahu. Langsung digotong ke mobil dibawa ke rumah sakit,” tambah Tri Subiyanto, pedagang kelontong di sana.
Terpisah, Perwira Unit II Laka Lantas Sat Lantas Polrestabes Semarang Iptu Sumantri menyebut insiden itu menyebabkan dua orang meninggal dunia.
“Pengendara Honda Legenda bernama Dian Eko Prasetyo warga Tandang RT09/10, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang meninggal dunia saat perjalanan ke RS Kariadi Semarang," pungkasnya.
Sedangkan pengendara Honda Vario AB 2549 XA meninggal dunia di TKP dan identitasnya masih belum diketahui.
"Pas kejadian tidak ada yang tahu. Hanya tiba-tiba terdengar suara keras saya juga dengar. Awalnya dikira trafo meledak, ternyata kecelakaan lalu lintas,” kata Ayon (47) saksi mata, Rabu (6/1/2016).
Kerasnya suara di dini hari itu membuat Ayon penasaran. Sama seperti dua pedagang lainnya, mereka langsung mencari tahu ke sumber suara. Barulah diketahui ternyata dua sepeda motor bertabrakan.
Pengemudinya tergeletak di jalan. Mereka menderita luka berat di wajah dan tubuh bagian depan. “Lokasi saat itu sepi. Ada satpam menelpon polisi, berkali–kali menelpon tidak diangkat sampai akhirnya nyambung,” lanjutnya.
Satu jam setelah kejadian, polisi dari Unit Laka Lantas Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polrestabes Semarang tiba di lokasi. Para korban kemudian dievakuasi dibawa ke rumah sakit.
Satu korban tewas di lokasi langsung diberi tanda aspal dengan kapur putih. Totalnya ada tiga pengendara yang terlibat. Satu sepeda motor sendirian, satu berboncengan. Namun belum diketahui pasti posisinya seperti apa.
“Yang naik motor siapa–siapa saja tidak tahu. Langsung digotong ke mobil dibawa ke rumah sakit,” tambah Tri Subiyanto, pedagang kelontong di sana.
Terpisah, Perwira Unit II Laka Lantas Sat Lantas Polrestabes Semarang Iptu Sumantri menyebut insiden itu menyebabkan dua orang meninggal dunia.
“Pengendara Honda Legenda bernama Dian Eko Prasetyo warga Tandang RT09/10, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang meninggal dunia saat perjalanan ke RS Kariadi Semarang," pungkasnya.
Sedangkan pengendara Honda Vario AB 2549 XA meninggal dunia di TKP dan identitasnya masih belum diketahui.
(san)