2 Rumah Warga di Majalengka Disapu Angin Puting Beliung
A
A
A
MAJALENGKA - Hujan deras disertai angin kencang menerjang dua rumah milik warga hingga ambruk. Kedua rumah itu diketahui milik Uju (32), dan Tani (40), warga Desa Cibunut, RT 05/10, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Kapolsek Argapura AKP M Riyandi Paweka mengatakan, pihaknya bersama anggotanya sudah bergotong-royong bersama warga membereskan reruntuhan rumah.
"Ya betul, ada ada dua rumah semi permanen milik petani runtuh diduga akibat disapu angin puting beliung yang disertai angin kencang," kata Kapolsek, kepada wartawan, kemarin.
Dikatakan dia, Babinkamtibmas Polsek Argapura dan Babinsa Koramil Argapura bersama warga lingkungan setempat, sudah bergotong-royong membantu korban bencana alam dan membantu membangun kembali rumah warga yang ambruk.
"Rumah warga yang terkena musibah ini insya Allah, kami bersama warga lainnya akan membangunkannya kembali melalui dana swadaya," ucapnya.
Terpisah, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Majalengka Tatang Rahmat juga mengaku, pihaknya sudah memerintahkan personelnya untuk membantu korban bencana.
"Betul tadi saya dapat laporan dan saat ini tengah dievakuasi," ulasnya.
Menurut dia, dari 343 desa di Kabupaten Majalengka, 126 desa di antaranya rawan longsor dan angin puting beliung dan bencana alam lainnya. Selain itu, 43 desa juga rawan pergerakan tanah.
"Semua desa yang rawan longsor dan pergerakan tanah itu terletak di wilayah Majalengka selatan," ujarnya.
Desa-desa yang rawan longsor maupun pergerakan tanah tersebut tersebar di berbagai kecamatan. Di antaranya Kecamatan Bantarujeg, Lemahsugih, Cingambul, Talaga dan Malausma.
"Kami siap siaga 24 jam dalam menghadapi musibah bencana ini, karena Majalengka masuk kawasan rawan bencana," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam menghadapi ancaman bencana pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap kader desa mengenai cara penanganan bencana. Tak hanya desa yang rawan longsor dan pergerakan tanah, pembinaan juga dilakukan kepada kader seluruh desa di Kabupaten Majalengka.
Selain longsor dan pergerakan tanah, Kabupaten Majalengka pun rawan bencana banjir. Di antaranya di Kecamatan Majalengka, Kadipaten, Jatiwangi, Ligung dan Kertajati. Daerah-daerah tersebut berada di dataran rendah yang letaknya dekat sungai.
Kapolsek Argapura AKP M Riyandi Paweka mengatakan, pihaknya bersama anggotanya sudah bergotong-royong bersama warga membereskan reruntuhan rumah.
"Ya betul, ada ada dua rumah semi permanen milik petani runtuh diduga akibat disapu angin puting beliung yang disertai angin kencang," kata Kapolsek, kepada wartawan, kemarin.
Dikatakan dia, Babinkamtibmas Polsek Argapura dan Babinsa Koramil Argapura bersama warga lingkungan setempat, sudah bergotong-royong membantu korban bencana alam dan membantu membangun kembali rumah warga yang ambruk.
"Rumah warga yang terkena musibah ini insya Allah, kami bersama warga lainnya akan membangunkannya kembali melalui dana swadaya," ucapnya.
Terpisah, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Majalengka Tatang Rahmat juga mengaku, pihaknya sudah memerintahkan personelnya untuk membantu korban bencana.
"Betul tadi saya dapat laporan dan saat ini tengah dievakuasi," ulasnya.
Menurut dia, dari 343 desa di Kabupaten Majalengka, 126 desa di antaranya rawan longsor dan angin puting beliung dan bencana alam lainnya. Selain itu, 43 desa juga rawan pergerakan tanah.
"Semua desa yang rawan longsor dan pergerakan tanah itu terletak di wilayah Majalengka selatan," ujarnya.
Desa-desa yang rawan longsor maupun pergerakan tanah tersebut tersebar di berbagai kecamatan. Di antaranya Kecamatan Bantarujeg, Lemahsugih, Cingambul, Talaga dan Malausma.
"Kami siap siaga 24 jam dalam menghadapi musibah bencana ini, karena Majalengka masuk kawasan rawan bencana," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam menghadapi ancaman bencana pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap kader desa mengenai cara penanganan bencana. Tak hanya desa yang rawan longsor dan pergerakan tanah, pembinaan juga dilakukan kepada kader seluruh desa di Kabupaten Majalengka.
Selain longsor dan pergerakan tanah, Kabupaten Majalengka pun rawan bencana banjir. Di antaranya di Kecamatan Majalengka, Kadipaten, Jatiwangi, Ligung dan Kertajati. Daerah-daerah tersebut berada di dataran rendah yang letaknya dekat sungai.
(san)