Tanam 2.000 Pohon, SMPN Legonkulon Raih Adiwiyata Nasional

Rabu, 02 Desember 2015 - 03:00 WIB
Tanam 2.000 Pohon, SMPN Legonkulon Raih Adiwiyata Nasional
Tanam 2.000 Pohon, SMPN Legonkulon Raih Adiwiyata Nasional
A A A
SUBANG - Berbekal penanaman 2.000 pohon di areal sekolah, SMPN 1 Legonkulon, menjadi satu-satunya sekolah berbasis lingkungan di Kabupaten Subang, yang sukses meraih penghargaan Adiwiyata tingkat nasional.

Siapa pun akan langsung merasakan suasana sejuk dan segar bak di daerah pegunungan jika memasuki kawasan sekolah tersebut. Padahal, sekolah itu berada di kawasan pantura yang terkenal bercuaca panas, terlebih di musim kemarau.

Kesejukan ini berasal dari ribuan pohon beragam jenis, yang ditanam di seluruh lingkungan sekolah. Mulai dari gerbang masuk, halaman parkir, taman bermain, seputar Masjid, depan deretan kelas, hingga pinggiran lapang olahraga.

"Kami menanam sedikitnya 2.000 pohon dari 82 jenis tanaman, untuk menciptakan suasana sejuk dan teduh," tutur Kepala Sekolah SMPN 1 Legonkulon Djaenal Abidin.

Gagasan mewujudkan sekolah berbasis lingkungan ini muncul sejak 2007 silam, ketika lingkungan sekolah seluas satu hektare, kondisinya berupa tegalan yang gersang dan minim pepohonan.

"Saya bersama para guru lalu berembuk dan sepakat menginisiasi penanaman beragam pohon di lingkungan sekolah, agar suasana jadi sejuk dan nyaman,"kata Djaenal.

Saat itu dirinya optimistis, lingkungan sekolah yang sejuk dan segar, punya korelasi kuat dengan kenyamanan belajar dan peningkatan prestasi siswa.

"Siswa jadi semangat belajar, otaknya juga tetap dingin. Mereka bersama para guru juga betah berada di sekolah,"ucapnya.

Setelah berjalan sekian tahun, gagasan sekolah berbasis alam ini pun membuahkan hasil. Pada 2013, sekolah yang dihuni 700 siswa terbagi dalam 20 kelas ini, sukses menyabet Penghargaan Adiwiyata tingkat nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).

"Dan ke depan, kami menargetkan bisa meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI," ujar Djaenal.

Pembina OSIS SMPN 1 Legonkulon Samud Heryana menyebutkan, Adiwiyata merupakan program kerjasama KLH dan Kemendiknas, untuk mendorong pengetahuan dan meningkatkan kesadaran warga sekolah dalam melestarikan lingkungan hidup.

Agar dapat meraih penghargaan bidang ini, sekolah disyaratkan mewujudkan lingkungan yang hijau, bersih serta rindang pepohonan.

"Karena itu sejak 2007, kami gencarkan penanaman pohon di areal sekolah," kata Samud.

Selain menerapkan kurikulum berbasis lingkungan, agar kesadaran lingkungan ini terus terpelihara, pihaknya juga melibatkan semua siswa dalam merawat ribuan pepohonan sekolah.

Caranya, dengan menyusun jadwal piket siswa yang bertugas memelihara kelestarian pepohonan.

Bahkan, tegas Samud, khusus di musim kemarau, dimana sumber air minim, sekolah mewajibkan tiap siswa membawa dua botol mineral berisi air dari rumah masing-masing, untuk menyiram pepohonan agar tetap hijau.

"Hasilnya, meski kemarau, semua tanaman disini tetap hijau dan sejuk. Kami juga gunakan limbah air, seperti bekas wudu atau bersuci siswa di Masjid, untuk menyiram tanaman. Jadi, tak ada air yang terbuang percuma. Dengan semua upaya ini, diharapkan siswa tercetak jadi sosok pencinta dan pelestari lingkungan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4638 seconds (0.1#10.140)