36 WNI Ditangkap Polisi Malaysia Ingin Bergabung dengan ISIS
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 36 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jawa Tengah ditangkap Polis Diraja Malaysia atau Kepolisian Kerajaan Malaysia. Mereka dicurigai akan bergabung kelompok militan diduga ISIS di Suriah.
“Ada dari Kudus, Solo, ada 36. Kalau tujuannya apa, kami belum ngerti ya, yang jelas mereka sudah ngurus visa dari Malaysia mau ke Iran,” ungkap Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali, Rabu (18/11/2015).
Mereka ditangkap pada Senin 16 November 2015 setelah bertolak ke Kuala Lumpur via Bandara Internasional Ahmad Yani Kota Semarang. Karena dicurigai hendak ke Suriah via Iran, mereka ditangkap.
“Oleh otoritas Malaysia disetop, makanya dikembalikan ke Indonesia. Ada informasi mau dikembalikan ke Jawa Tengah dari Malaysia,” lanjut jenderal dua bintang itu.
Nur Ali menyebut, nantinya pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan bekerja sama dengan Polda Jawa Tengah dan pihak Imigrasi untuk mengurus penanganan selanjutnya.
Informasi yang dihimpun dari sumber wartawan, mereka yang ditangkap dari berbagai profesi, mulai PNS hingga dokter. Namun, sejauh ini belum ditemukan bukti kuat, dugaan mereka akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Hanya saja, informasi yang didapat ada dugaan jika mereka akan masuk Suriah lewat Iran, mengingat tidak ada penerbangan langsung ke Suriah. Ini juga yang menyebabkan mereka transit ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebanyak 36 WNI asal Jawa Tengah itu rencananya akan dideportasi dari Malaysia menggunakan pesawat AirAsia hari ini. Namun, hingga sore di Kota Semarang belum ada informasi mereka telah mendarat dari Malaysia.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan, mereka yang ditangkap di Malaysia berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. “Benar ada 36 orang, 8 perempuan, sisanya laki–laki,” ucapnya.
"Asal mereka diketahui dari Solo 14 orang, Semarang tujuh orang, Kudus tujuh orang, Jepara empat orang, Pekalongan tuga orang dan Cilacap satu orang," pungkasnya.
“Ada dari Kudus, Solo, ada 36. Kalau tujuannya apa, kami belum ngerti ya, yang jelas mereka sudah ngurus visa dari Malaysia mau ke Iran,” ungkap Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali, Rabu (18/11/2015).
Mereka ditangkap pada Senin 16 November 2015 setelah bertolak ke Kuala Lumpur via Bandara Internasional Ahmad Yani Kota Semarang. Karena dicurigai hendak ke Suriah via Iran, mereka ditangkap.
“Oleh otoritas Malaysia disetop, makanya dikembalikan ke Indonesia. Ada informasi mau dikembalikan ke Jawa Tengah dari Malaysia,” lanjut jenderal dua bintang itu.
Nur Ali menyebut, nantinya pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan bekerja sama dengan Polda Jawa Tengah dan pihak Imigrasi untuk mengurus penanganan selanjutnya.
Informasi yang dihimpun dari sumber wartawan, mereka yang ditangkap dari berbagai profesi, mulai PNS hingga dokter. Namun, sejauh ini belum ditemukan bukti kuat, dugaan mereka akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Hanya saja, informasi yang didapat ada dugaan jika mereka akan masuk Suriah lewat Iran, mengingat tidak ada penerbangan langsung ke Suriah. Ini juga yang menyebabkan mereka transit ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebanyak 36 WNI asal Jawa Tengah itu rencananya akan dideportasi dari Malaysia menggunakan pesawat AirAsia hari ini. Namun, hingga sore di Kota Semarang belum ada informasi mereka telah mendarat dari Malaysia.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan, mereka yang ditangkap di Malaysia berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. “Benar ada 36 orang, 8 perempuan, sisanya laki–laki,” ucapnya.
"Asal mereka diketahui dari Solo 14 orang, Semarang tujuh orang, Kudus tujuh orang, Jepara empat orang, Pekalongan tuga orang dan Cilacap satu orang," pungkasnya.
(san)