Korban Banjir Bukittinggi Kembali ke Rumah
A
A
A
BUKITTINGGI - Korban banjir di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat yang sepanjang Jumat malam mengungsi, Sabtu pagi tadi mulai kembali ke rumah untuk bersih-bersih.
Sebanyak 150 warga korban banjir di RT 02/RW 01 Kelurahan Pulai Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi ini sebelumnya mengungsi ke pos ronda.
Menurut warga, banjir yang terjadi pada Jumat sore kemarin merupakan banjir terparah. Ketinggian air di rumah warga mencapai 1,5 meter. Daerah yang sebelumnya tidak pernah banjir, kini ikut terendam. Misal, rumah Boyon yang terletak di ketinggian persis di belakang pos ronda selama ini tidak pernah banjir.
"Kemarin penuh dengan air semua yang di sini tidak kena biasanya, kalau hujan lagi harus waspada mengangkat barang ke tempat tinggi, tapi yang kemarin itu tidak bisa diangkat lagi karena walau sudah dinaikkan ke atas meja segala tetap terendam banjir karena betul-betul besar," papar Boyon, Sabtu (7/11/2015).
Sebelumnya, arus deras banjir yang datang tiba-tiba dari daerah hulu membuat warga tidak sempat menyelamatkan diri keluar ke tempat yang lebih tinggi. Warga yang tidak menduga datangnya banjir ini pun terjebak di dalam rumah.
Setidaknya enam kelurahan di tiga kecamatan di kota ini direndam banjir yang cukup parah.
PILIHAN:
Wakil Belanda Marah Gara-Gara Tokoh Ini Berbahasa Indonesia
Sebanyak 150 warga korban banjir di RT 02/RW 01 Kelurahan Pulai Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi ini sebelumnya mengungsi ke pos ronda.
Menurut warga, banjir yang terjadi pada Jumat sore kemarin merupakan banjir terparah. Ketinggian air di rumah warga mencapai 1,5 meter. Daerah yang sebelumnya tidak pernah banjir, kini ikut terendam. Misal, rumah Boyon yang terletak di ketinggian persis di belakang pos ronda selama ini tidak pernah banjir.
"Kemarin penuh dengan air semua yang di sini tidak kena biasanya, kalau hujan lagi harus waspada mengangkat barang ke tempat tinggi, tapi yang kemarin itu tidak bisa diangkat lagi karena walau sudah dinaikkan ke atas meja segala tetap terendam banjir karena betul-betul besar," papar Boyon, Sabtu (7/11/2015).
Sebelumnya, arus deras banjir yang datang tiba-tiba dari daerah hulu membuat warga tidak sempat menyelamatkan diri keluar ke tempat yang lebih tinggi. Warga yang tidak menduga datangnya banjir ini pun terjebak di dalam rumah.
Setidaknya enam kelurahan di tiga kecamatan di kota ini direndam banjir yang cukup parah.
PILIHAN:
Wakil Belanda Marah Gara-Gara Tokoh Ini Berbahasa Indonesia
(zik)