Sebelum Dibunuh, Dika Berteriak Minta Tolong

Selasa, 03 November 2015 - 01:05 WIB
Sebelum Dibunuh, Dika...
Sebelum Dibunuh, Dika Berteriak Minta Tolong
A A A
MEDAN - M Syahdiq Kaisan alias Dika (7), satu dari tiga korban pembunuhan satu keluarga di Medan, Sumatera Utara, sempat berteriak minta tolong sebelum lehernya digorok tersangka.

Hal itu terungkap dalam prarekonstruksi yang digelar di Jalan Sei Padang, Kelurahan PB Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara, Senin (2/11/2015).

Dari adegan yang langsung diperankan oleh para tersangka dan petugas itu terungkap, bahwa aksi ketiga tersangka yakni Yo, Ro, dan La menghabisi Mochtar Yacob dan Nurhayati dipergoki Dika.

"Eh, Bang ngapain kalian itu," kata Dika yang diperankan oleh petugas.

Setelah itu, Dika berlari ke teras belakang dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Melihat itu, Ro langsung berlari mengejarnya, setelah berhasil menangkap pelaku karena terjatuh, Ro langsung mencekik leher Dika sekuat tenaga hingga tak berdaya.

Korbannya tak berdaya, tubuh bocah malang itu kemudian diseret hingga berdekatan dengan tubuh kakeknya, kemudian dia kembali meminta pisau tersebut dari adiknya Lanang dan langsung menggorok leher korban.

Selanjutnya, ketiga pelaku abang-beradik itu mengumpulkan jasad ketiga korbannya dan membersihkan ceceran darah di sekitar lantai rumah korban dengan kain pel. Setelah itu ketiganya masuk ke dalam kamar korban dan mengambil uang senilai Rp250 ribu, tablet, note book, serta sejumlah barang berharga dari lemari korban.

Setelah berhasil menguasai harta benda korban, ketiganya langsung kabur. Ro keluar dari pintu depan dengan membawa tas hasil jarahannya sedangkan Yo dan La keluar dari pintu teras belakang.

"Pas mau keluar, kulemparkan sepatuku ke atap rumah karena berlumuran darah," kata La dengan wajah penuh dengan penyesalan hingga menitikkan air mata.

Ketiganya meninggalkan lokasi kejadian dengan santai karena merasa telah berhasil menguasai harta korban menuju rumahnya di Jalan Sei Asahan, Kelurahan PB Selayang I, Kecamatan Medan Selayang dan memberitahukan kepada orangtuanya tentang aksi pembunuhan tersebut.

Sehingga, ayahnya menyuruh ketiganya untuk bersembunyi di salah satu rumah di Medan Timur, sebelum ditangkap polisi keesokan harinya.

Kapolresta Medan Komisaris Besar (Kombes) Pol Mardiaz Kusin mengatakan, ada beberapa fakta yang belum terungkap saat pemeriksaan sudah terungkap pada saat prarekonstruksi ini untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP), selanjutnya akan dikirim ke Jaksa.

"Salah satu kronologi yang belum terungkap secara mendetail itu adalah bagaimana mereka keluar dari rumah itu," kata dia.

Dia menjelaskan, pada rekonstruksi itu pelaku memerankan 29 adegan. Sedangkan korban diperankan oleh anggota. "Ada 29 adegan yang diperankan, tetapi ada peran tambahan sehingga jumlahnya 35 adegan," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sepasang suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia), Mochtar Yacob dan Nurhayati bersama cucunya Dika tewas mengenaskan dengan leher digorok hingga nyaris putus, di Jalan Sei Padang, Kelurahan PB Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Jumat (23/10/2015).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1497 seconds (0.1#10.140)