Jamaah Haji Asal Lebak Meninggal saat Lempar Jumrah
A
A
A
LEBAK - Jamaah haji asal Lebak yang tergabung dalam kloter 33, Unaeni (62) warga Kampung Kukulu, Pabuaran, Rangkasbitung, dikhabarkan meninggal.
Kepala Kementrian Agama Kabupaten Lebak Encep Saprudin Muhyi mengatakan Unaeni meninggal dunia saat sesudah melaksanakan lempar jumrah, namun pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematiannya.
"Kepastiann meninggalnya disampaikan tim kesehatan, tapi hingga saat ini penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan, apakah korban Mina atau bukan. Karena jasad korban belum ditemukan," katanya.
Kini pihaknya masih melakukan kordinasi dengan KPHI dan ketua kloter terkait kematian jemaah haji asal Kabupaten Lebak tersebut.
"Kita masih menunggu laporan dari pemerintah langsung terkait kematian korban. Karena sampai saat ini kita belum mendapat laporan pasti dari pemerintah pusat," ungkap Encep.
Semntara anak korban, Abdul Aziz Jaelani juga membenarkan kepastian meninggalnya sang ibu oleh tim kesehatan jemaah haji yang mendapingi kloter 33. Walaupun hingga kini jasadnya belum diketemukan
"Benar ibu saya sudah meninggal. Setelah informasi tersebut keluarga sepakat untuk melakukan tahlilan walaupun jasadnya belum ditemukan," kata Aziz saat ditemui dikediamannya.
Ia menjelaskan bahwa ibunya terpisah dari rombongan saat sesudah melaksanakan lempar jumrah, Unaeni berangkat bersama suaminya Mamat yang berhasil selamat.
“Alhamdulliah masih bisa komunikasi sama orangtua di sana bagaimana perkembangannya. Tetapi menurut informasi, bahwa ibu saya terpisah dengan rombongan dan bapak," pungkasnya.
Kepala Kementrian Agama Kabupaten Lebak Encep Saprudin Muhyi mengatakan Unaeni meninggal dunia saat sesudah melaksanakan lempar jumrah, namun pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematiannya.
"Kepastiann meninggalnya disampaikan tim kesehatan, tapi hingga saat ini penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan, apakah korban Mina atau bukan. Karena jasad korban belum ditemukan," katanya.
Kini pihaknya masih melakukan kordinasi dengan KPHI dan ketua kloter terkait kematian jemaah haji asal Kabupaten Lebak tersebut.
"Kita masih menunggu laporan dari pemerintah langsung terkait kematian korban. Karena sampai saat ini kita belum mendapat laporan pasti dari pemerintah pusat," ungkap Encep.
Semntara anak korban, Abdul Aziz Jaelani juga membenarkan kepastian meninggalnya sang ibu oleh tim kesehatan jemaah haji yang mendapingi kloter 33. Walaupun hingga kini jasadnya belum diketemukan
"Benar ibu saya sudah meninggal. Setelah informasi tersebut keluarga sepakat untuk melakukan tahlilan walaupun jasadnya belum ditemukan," kata Aziz saat ditemui dikediamannya.
Ia menjelaskan bahwa ibunya terpisah dari rombongan saat sesudah melaksanakan lempar jumrah, Unaeni berangkat bersama suaminya Mamat yang berhasil selamat.
“Alhamdulliah masih bisa komunikasi sama orangtua di sana bagaimana perkembangannya. Tetapi menurut informasi, bahwa ibu saya terpisah dengan rombongan dan bapak," pungkasnya.
(nag)