Oknum Polisi Militer Tembak Mati Warga Sipil di Medan
A
A
A
MEDAN - Seorang warga bernama Riandi, ditemukan tewas bersimbah darah setelah ditembak dengan brutal oleh seorang oknum polisi militer berinisial Kopral II U, di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Kampung Aur, Medan Maimun.
Sebelum aksi penembakan terjadi, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran di diskotik New Zone, Jalan Wajir, Medan. Namun, saat di diskotek itu perkelahian keduanya berhasil didamaikan.
Kendati begitu, damai tersebut tidak berlaku bagi oknum polisi militer ini. Guna memuaskan dendamnya, dia mengejar korban di luar gedung diskotik dan saat menemukannya langsung menembakinya dengan brutal hingga tewas.
Saat ini, jenazah korban yang merupakan warga Kelurahan Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun, masih berada di ruang Instalasi Forensik RS Pirngadi Medan untuk keperluan autopsi.
Menurut keterangan saksi mata, insiden yang menewaskan korban diawali dari pertengkaran korban dengan beberapa orang warga sekitar, di dalam diskotek New Zone, Jalan Wajir, Medan.
Pertengkaran kemudian berlanjut hingga keluar diskotek. Saat terjadi pertengakaran di luar diskotik, petugas Detasemen Polisi Militer datang dan melerai pertengakaran.
Korban dan teman-temannya yang berusaha melarikan diri, ditembak pelaku dari jarak empat meter hingga mengenai perut bagian kanan dan tembus ke dada kiri. Usai menembak Riandi, pelaku menganiaya seorang teman korban bernama Mawardi.
Korban Mawardi bahkan sempat diinjak di aspal, hingga mengalami luka memar di wajah dan kaki. Hingga siang ini, kediaman Randi terlihat disesaki ratusan pelayat dan tetangga.
Misnawati, istri korban tampak tak berdaya dan jatuh pingsan di dalam rumahnya, setelah mengetahui suaminya tewas dengan kondisi mengenaskan dengan luka tembak di bagian dada kanan tembus ke pinggang.
Air mata wanita yang sedang hamil tua ini tak henti-hentinya mengalir saat menantikan jasad suaminya. Pasca kejadian, diskotek New Zone terlihat sepi tanpa aktivitas dan langsung ditutup.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak Detasemen Polisi Militer 1.5 Medan tempat pelaku bertugas.
Sebelum aksi penembakan terjadi, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran di diskotik New Zone, Jalan Wajir, Medan. Namun, saat di diskotek itu perkelahian keduanya berhasil didamaikan.
Kendati begitu, damai tersebut tidak berlaku bagi oknum polisi militer ini. Guna memuaskan dendamnya, dia mengejar korban di luar gedung diskotik dan saat menemukannya langsung menembakinya dengan brutal hingga tewas.
Saat ini, jenazah korban yang merupakan warga Kelurahan Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun, masih berada di ruang Instalasi Forensik RS Pirngadi Medan untuk keperluan autopsi.
Menurut keterangan saksi mata, insiden yang menewaskan korban diawali dari pertengkaran korban dengan beberapa orang warga sekitar, di dalam diskotek New Zone, Jalan Wajir, Medan.
Pertengkaran kemudian berlanjut hingga keluar diskotek. Saat terjadi pertengakaran di luar diskotik, petugas Detasemen Polisi Militer datang dan melerai pertengakaran.
Korban dan teman-temannya yang berusaha melarikan diri, ditembak pelaku dari jarak empat meter hingga mengenai perut bagian kanan dan tembus ke dada kiri. Usai menembak Riandi, pelaku menganiaya seorang teman korban bernama Mawardi.
Korban Mawardi bahkan sempat diinjak di aspal, hingga mengalami luka memar di wajah dan kaki. Hingga siang ini, kediaman Randi terlihat disesaki ratusan pelayat dan tetangga.
Misnawati, istri korban tampak tak berdaya dan jatuh pingsan di dalam rumahnya, setelah mengetahui suaminya tewas dengan kondisi mengenaskan dengan luka tembak di bagian dada kanan tembus ke pinggang.
Air mata wanita yang sedang hamil tua ini tak henti-hentinya mengalir saat menantikan jasad suaminya. Pasca kejadian, diskotek New Zone terlihat sepi tanpa aktivitas dan langsung ditutup.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak Detasemen Polisi Militer 1.5 Medan tempat pelaku bertugas.
(san)