Dua Korban Perdagangan Manusia Diserahkan ke Dinsos Bali
A
A
A
DENPASAR - Pendamping Hukum dan Konselor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Bali (P2TP2A), Ni Luh Putu Puspa Sari Dewi menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali untuk memulangkan dua orang gadis asal Jawa Barat yang dijual ke Tabanan.
Dua orang yang dipulangkan ke Bogor dan Sukabumi itu adalah Tita alias Mira (20) dan Nia (22). "Kami sudah menyerahkan keduanya ke Dinas Sosial Provinsi Bali dan akan diurus kepulangannya," katanya di Denpasar, Kamis (17/9/2015).
Dia mengaku telah melakukan pendekatan kepada korban, termasuk berkoordinasi dengan P2TP2A Jawa Barat untuk turut melakukan pendekatan terhadap tiga gadis lainnya yakni, Muliani Agustini (20) asal Bandung, Gita Nourine (20) asal Cileungsi, dan Luna (19) asal Bogor, Jawa Barat, yang memilih tetap bekerja sebagai waitress di kafe tersebut dan tidak ingin dipulangkan.
"Kami tetap berupaya melakukan pendekatan, termasuk berkoordinasi dengan P2TP2A Jawa Barat, supaya mereka mau balik ke daerah asalnya," ujarnya.
Luna, salah satu pekerja itu mengaku masih ingin tetap bekerja di kafe tersebut dan tidak menyesal melakukan pekerjaan itu. "Saya senang kerja di sana dan saya menikmati," katanya.
Hingga saat ini kasus penjualan perempuan Jawa Barat ini masih ditangani Polres Tabanan. Bahkan, mucikari dan pemiliki kafe sudah diantarkan ke Sukabumi untuk dimintai keterangan oleh Polres setempat. Salah seorang korban lainnya juga sudah dipulangkan ke Sukabumi.
PILIHAN:
Korban Tewas Akibat Miras Oplosan di Surabaya Menjadi 4 Orang
Dua orang yang dipulangkan ke Bogor dan Sukabumi itu adalah Tita alias Mira (20) dan Nia (22). "Kami sudah menyerahkan keduanya ke Dinas Sosial Provinsi Bali dan akan diurus kepulangannya," katanya di Denpasar, Kamis (17/9/2015).
Dia mengaku telah melakukan pendekatan kepada korban, termasuk berkoordinasi dengan P2TP2A Jawa Barat untuk turut melakukan pendekatan terhadap tiga gadis lainnya yakni, Muliani Agustini (20) asal Bandung, Gita Nourine (20) asal Cileungsi, dan Luna (19) asal Bogor, Jawa Barat, yang memilih tetap bekerja sebagai waitress di kafe tersebut dan tidak ingin dipulangkan.
"Kami tetap berupaya melakukan pendekatan, termasuk berkoordinasi dengan P2TP2A Jawa Barat, supaya mereka mau balik ke daerah asalnya," ujarnya.
Luna, salah satu pekerja itu mengaku masih ingin tetap bekerja di kafe tersebut dan tidak menyesal melakukan pekerjaan itu. "Saya senang kerja di sana dan saya menikmati," katanya.
Hingga saat ini kasus penjualan perempuan Jawa Barat ini masih ditangani Polres Tabanan. Bahkan, mucikari dan pemiliki kafe sudah diantarkan ke Sukabumi untuk dimintai keterangan oleh Polres setempat. Salah seorang korban lainnya juga sudah dipulangkan ke Sukabumi.
PILIHAN:
Korban Tewas Akibat Miras Oplosan di Surabaya Menjadi 4 Orang
(zik)