Maling Gasak Rumah Wartawan di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Rumah seorang wartawan yang berlokasi di Perumahan Green Wood Kecamatan Gunungpati, Semarang dibobol pencuri. Kamera, telepon seluler (ponsel) hingga cincin kawin digasak pelaku.
Korban bernama Puthut Ami Luhur (32). Lokasi tepat rumahnya di Jalan Taman Marigold Blok BB 2 nomor 7 RT12/RW7, Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Insiden yang terjadi Jumat 21 Agustus 2015 dini hari itu juga menyasar tetangga Puthut. Korban bernama Zukfikar (30). Rumahnya satu blok dengan Puthut, namun di nomor 1.
"Saya bangun mau ambilkan minum istri, sekitar pukul 02.45 WIB. Saya lihat tirai jendela depan sedikit terbuka," ungkapnya, Minggu (23/8/2015).
Ia lalu membangunkan isterinya, untuk sama-sama mengecek karena mencurigakan. Benar saja, ternyata kondisi kamar belakang dekat dapur acak-acakan.
Cincin kawin seberat 5 gram di lemari telah raib. Tas slempang yang biasa digunakan meliput berita juga raib, sekaligus isinya yakni sebuah kamera digital Sony SX 400 dan ponsel nokia.
Total kerugian mencapai Rp7 juta. "Rumah milik tetangga saya, Zukfikar juga kebobolan," tambahnya.
Di rumah Zukfikar, pelaku menggasak empat ponsel, cincin kawin, Ipad, dan uang tunai Rp12juta. Zukfikar awalnya menemukan dompet yang ternyata milik Puthut pagu harinya. Lokasi di samping rumah bagian depan.
Dompet berisi STNK, KTP, ATM dan uang Rp20ribu. Dari sini, Zukfikar langsung cek barang di rumahnya. Benar saja, dia ternyata juga jadi korban. Kunci mobil dan motor milik Zulfikar ditemukan tergeletak di seberang rumah.
Tas miliknya, dengan aneka barang yang sudah raib ditemukan di belakang rumah. "Kemungkinan pelakunya sama, soalnya kejadiannya berdekatan lokasi dan waktu hampir bersamaan," pungkasnya.
Korban bernama Puthut Ami Luhur (32). Lokasi tepat rumahnya di Jalan Taman Marigold Blok BB 2 nomor 7 RT12/RW7, Kelurahan Sadeng, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Insiden yang terjadi Jumat 21 Agustus 2015 dini hari itu juga menyasar tetangga Puthut. Korban bernama Zukfikar (30). Rumahnya satu blok dengan Puthut, namun di nomor 1.
"Saya bangun mau ambilkan minum istri, sekitar pukul 02.45 WIB. Saya lihat tirai jendela depan sedikit terbuka," ungkapnya, Minggu (23/8/2015).
Ia lalu membangunkan isterinya, untuk sama-sama mengecek karena mencurigakan. Benar saja, ternyata kondisi kamar belakang dekat dapur acak-acakan.
Cincin kawin seberat 5 gram di lemari telah raib. Tas slempang yang biasa digunakan meliput berita juga raib, sekaligus isinya yakni sebuah kamera digital Sony SX 400 dan ponsel nokia.
Total kerugian mencapai Rp7 juta. "Rumah milik tetangga saya, Zukfikar juga kebobolan," tambahnya.
Di rumah Zukfikar, pelaku menggasak empat ponsel, cincin kawin, Ipad, dan uang tunai Rp12juta. Zukfikar awalnya menemukan dompet yang ternyata milik Puthut pagu harinya. Lokasi di samping rumah bagian depan.
Dompet berisi STNK, KTP, ATM dan uang Rp20ribu. Dari sini, Zukfikar langsung cek barang di rumahnya. Benar saja, dia ternyata juga jadi korban. Kunci mobil dan motor milik Zulfikar ditemukan tergeletak di seberang rumah.
Tas miliknya, dengan aneka barang yang sudah raib ditemukan di belakang rumah. "Kemungkinan pelakunya sama, soalnya kejadiannya berdekatan lokasi dan waktu hampir bersamaan," pungkasnya.
(nag)