Didatangi 5 Orang Polisi, Ibu Kandung Angeline Ketakutan
A
A
A
DENPASAR - Ibu kandung Engeline Margriet Megawe (Angeline), Hamidah menyatakan, dirinya sangat takut saat didatangi lima orang polisi yang mengaku dari Polres Banyuwangi.
Sekitar 30 menit, lima polisi itu berada di rumah ibu kandung Angeline. Hamidah menjelaskan, kelima polisi itu datang sekitar pukul 15.30 Wita dan mengaku suruhan Ketua Tim Reaksi Cepat Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesi Naomi Werdisastro dan meminta dirinya untuk pasrah dan tidak mempermasalahkan uang sumbangan untuk Angeline sebesar Rp30 juta.
"Tadi sore sekitar jam 15.30 Wita ada lima orang polisi dari Polres Banyuwangi ke rumah. Katanya mereka orang suruhan Bu Naomi minta kepada saya untuk tidak mempermasalahkan uang sumbangan Angeline," kata Hamidah, Senin (10/8/2015).
Hamidah menambahkan, para polisi itu meminta dirinya untuk tidak mendengarkan omongan orang terkait uang Rp30 juta yang dibawa oleh Naomi. Lima polisi itu terdiri dari ada dua polisi wanita dan tiga polisi laki-laki.
"Tadi polisinya hanya satu orang yang pakai seragam kalau tidak salah namanya Reno. Kalau polisi lainnya pakai baju hitam dan putih," paparnya.
Saat lima orang polisi itu mendatangi rumah Hamidah, dia mengaku ini tidak berada di rumah, karena sedang membeli bambu. "Tadi saya beli bambu buat ditaruh dimakannya Angeline. Tiba-tiba tetangga saya nyusul dan bilang kalau di rumah ada lima orang polisi. Saya syok dan takut ada apa polisi kerumah kami," terangnya.
Sambung Hamidah, mereka juga menyatakan bahwa satu minggu lagi akan kembali ke rumahnya untuk memberikan bantuan 100 harinya Angeline yang jatuh pada 26 Agustus 2015. "Katanya mereka mau kesini lagi, saat 100 harinya Angeline," ujarnya.
Saat mereka mengatakan hal tersebut, Hamidah tidak berbicara apa-apa hanya terdiam. Bahkan pihaknya mau memotret para polisi itu pun tidak berani. "Saya tadi sempat kepikiran mau foto mereka, tapi saya takut tidak berani," tuturnya.
Para polisi itu juga menjelaskan, bahwa uang Rp30 juta itu akan dipakai untuk beasiswa kedua adik Angeline. "Orang-orang polisi tadi bilang begitu kalau uangnya itu mau dipakai beasiswa buat adik dan kakaknya Angeline," katanya.
Sementara itu, Hamidah sudah tahu bahwa adik dan kakak Angeline sudah mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Sekitar 30 menit, lima polisi itu berada di rumah ibu kandung Angeline. Hamidah menjelaskan, kelima polisi itu datang sekitar pukul 15.30 Wita dan mengaku suruhan Ketua Tim Reaksi Cepat Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesi Naomi Werdisastro dan meminta dirinya untuk pasrah dan tidak mempermasalahkan uang sumbangan untuk Angeline sebesar Rp30 juta.
"Tadi sore sekitar jam 15.30 Wita ada lima orang polisi dari Polres Banyuwangi ke rumah. Katanya mereka orang suruhan Bu Naomi minta kepada saya untuk tidak mempermasalahkan uang sumbangan Angeline," kata Hamidah, Senin (10/8/2015).
Hamidah menambahkan, para polisi itu meminta dirinya untuk tidak mendengarkan omongan orang terkait uang Rp30 juta yang dibawa oleh Naomi. Lima polisi itu terdiri dari ada dua polisi wanita dan tiga polisi laki-laki.
"Tadi polisinya hanya satu orang yang pakai seragam kalau tidak salah namanya Reno. Kalau polisi lainnya pakai baju hitam dan putih," paparnya.
Saat lima orang polisi itu mendatangi rumah Hamidah, dia mengaku ini tidak berada di rumah, karena sedang membeli bambu. "Tadi saya beli bambu buat ditaruh dimakannya Angeline. Tiba-tiba tetangga saya nyusul dan bilang kalau di rumah ada lima orang polisi. Saya syok dan takut ada apa polisi kerumah kami," terangnya.
Sambung Hamidah, mereka juga menyatakan bahwa satu minggu lagi akan kembali ke rumahnya untuk memberikan bantuan 100 harinya Angeline yang jatuh pada 26 Agustus 2015. "Katanya mereka mau kesini lagi, saat 100 harinya Angeline," ujarnya.
Saat mereka mengatakan hal tersebut, Hamidah tidak berbicara apa-apa hanya terdiam. Bahkan pihaknya mau memotret para polisi itu pun tidak berani. "Saya tadi sempat kepikiran mau foto mereka, tapi saya takut tidak berani," tuturnya.
Para polisi itu juga menjelaskan, bahwa uang Rp30 juta itu akan dipakai untuk beasiswa kedua adik Angeline. "Orang-orang polisi tadi bilang begitu kalau uangnya itu mau dipakai beasiswa buat adik dan kakaknya Angeline," katanya.
Sementara itu, Hamidah sudah tahu bahwa adik dan kakak Angeline sudah mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
(san)