BNPB Siapkan Rp75 M untuk Kekeringan di 102 Kabupaten

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 10:47 WIB
BNPB Siapkan Rp75 M...
BNPB Siapkan Rp75 M untuk Kekeringan di 102 Kabupaten
A A A
JAKARTA - Kekeringan selalu berulang setiap tahun. Kekeringan adalah suatu keniscayaan karena ketersediaan air yang ada memang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan air penduduk.

Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah defisit air sejak lama. Saat musim kemarau di wilayah tersebut terjadi defisit air sekitar 20 milyar meter kubik.

Bahkan berdasarkan kajian Bappenas (2003), di Jawa ada 92 kab/kota yang memiliki defisit air selama 1-8 bulan.

"Dimana 38 kab/kota mengalami defisit air lebih dari 6 bulan dalam setahunnya. Itulah yang menyebabkan kekeringan pasti terjadi," ujar Kepala Pusat Datan Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dan releasnya yang diterima Sindonews.

Saat ini kata Sutopo kekeringan telah melanda 16 provinsi meliputi 102 kab/kota dan 721 kecamatan di Indonesia hingga akhir Juli 2015.

"111 ribu hektar lahan pertanian juga mengalami kekeringan. Diperkirakan kekeringan akan meluas," ujarnya.

Berdasarkan analisis BMKG dan LAPAN, pada bulan Juli hingga November 2015 kondisi iklim di wilayah Indonesia terutama yang berada di bagian selatan khatulistiwa dipengaruhi El Nino Moderate, bahkan pada November 2015 akan berpeluang menguat.

"Kondisi ini akan memberikan efek pada tingkat intensitas dan frekuensi curah hujan akan semakin berkurang dan bahkan kemungkinan awal musim penghujan 2015/2016 di beberapa wilayah akan mengalami kemunduran," sebutnya.

Dijelaskan, 16 provinsi yang mengalami kekeringan adalah Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bengkulu, Papua, NTB, NTT, Sumsel, Sulsel, Lampung, Riau, Kalsel, Kalteng dan Bali. "Kekeringan paling banyak terjadi di Jateng, Lampung, Jabar, Jatim, Sumsel, dan NTB," sebutnya.

Untuk mengatasi kekeringan jangka pendek, BNPB menyediakan Rp 75 milyar. Dana ini sebagian besar digunakan untuk membantu BPBD dalam penanganan darurat kekeringan dengan distribusi air bersih dengan tangki air, perbaikan pipa, dan pembangunan bak-bak penampungan air.

"Penanganan jangka panjang memerlukan upaya yang menyeluruh perbaikan kualitas lingkungan dan pembangunan infrastruktur keairan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4937 seconds (0.1#10.24)