30 Ha Kawasan Hutan Gunung Kawi Terbakar
A
A
A
MALANG - Kebakaran hebat melanda kawasan hutan di Gunung Kawi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Akibat peristiwa yang terjadi sejak sejak Sabtu 11 Juli 2015 hingga Senin 13 Juli 2015, menyebabkan sedikitnya sekitar 30 hektare kawasan hutan lindung terbakar.
Wakil Administrasi Perhutani Wilayah Malang Barat Kabupaten Malang, Dadan Hamdan menjelaskan, kobaran api mulai terjadi sekitar Sabtu pukul 18.00 dan baru membesar pada pukul 23.00 WIB. Sementara tim gabungan dari Perhutani Malang dan Blitar, bergerak ke lokasi pada hari Minggu lalu.
"Hingga saat ini tim gabungan masih berusaha memadamkan api,"ujar Dadan Hamdan, melalui sambungan ponsel, Senin (13/7/2015).
Dadan mengungkapkan, terjadinya kebakaran itu dipicu api unggun yang berasal dari peziarah yang melakukan ritual keagamaan.
Padalahal lanjut dia, di lokasi gunung ditempeli papan pengumuman, agar tidak dilakukan pembakaran di kawasan hutan.
"Diduga, api berasal dari para peziarah Gunung Kawi yang melakukan ritual keagamaan lalai dan membiarkan api unggun tak padam sempurna," ujarnya, Senin (13/7/2015)
Dadan mengaku, peziarah mengabaikan peringatan di kawasan tersebut, yang ditempel pihak Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Kabupaten Malang. KPA melarang, setiap pengunjung untuk tidak memantik api demi mencegah timbulnya bahaya kebakaran.
Dadan menyebutkan telah menurunkan tim KPA yang berjumlah dari 22 personel dibantu tim KPA dari Kabupaten Blitar.
Namun hingga saat ini tim gabungan belum berani mendekati titik api, lantaran memiliki potensi risiko bagi tim pemadam kebakaran. Saat ini kata dia, tim gabungan hanya bisa mengisolasi titik api agar tidak meluas mendekati pemukiman warga yang jaraknya sekitar 10 kilometer.
Lokasi pusat api yang membakar gunung yang menjadi salah satu obyek wisata ini ini berada di Dusun Precet, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Karena berdekatan dengan Kabupaten Blitar memaksa KPA dari Kabupaten Blitar turun tangan untuk mencegah agar api tidak meluas.
Pantauan di lokasi kebakaran, api yang berkobar sejak Sabtu petang ini telah membakar, sedikitnya 30 hektare hutan di kawasan tersebut. Luas kebakaran ini diperikirakan akan terus bertambah, karena si jago merah masih membara.
Dadan juga mengaku, belum memastikan korban satwa liar yang bermukim di sekitarnya. "Kita belum menghitung kerugiannya, karena masih fokus memadamkan api," tandasnya.
Wakil Administrasi Perhutani Wilayah Malang Barat Kabupaten Malang, Dadan Hamdan menjelaskan, kobaran api mulai terjadi sekitar Sabtu pukul 18.00 dan baru membesar pada pukul 23.00 WIB. Sementara tim gabungan dari Perhutani Malang dan Blitar, bergerak ke lokasi pada hari Minggu lalu.
"Hingga saat ini tim gabungan masih berusaha memadamkan api,"ujar Dadan Hamdan, melalui sambungan ponsel, Senin (13/7/2015).
Dadan mengungkapkan, terjadinya kebakaran itu dipicu api unggun yang berasal dari peziarah yang melakukan ritual keagamaan.
Padalahal lanjut dia, di lokasi gunung ditempeli papan pengumuman, agar tidak dilakukan pembakaran di kawasan hutan.
"Diduga, api berasal dari para peziarah Gunung Kawi yang melakukan ritual keagamaan lalai dan membiarkan api unggun tak padam sempurna," ujarnya, Senin (13/7/2015)
Dadan mengaku, peziarah mengabaikan peringatan di kawasan tersebut, yang ditempel pihak Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Kabupaten Malang. KPA melarang, setiap pengunjung untuk tidak memantik api demi mencegah timbulnya bahaya kebakaran.
Dadan menyebutkan telah menurunkan tim KPA yang berjumlah dari 22 personel dibantu tim KPA dari Kabupaten Blitar.
Namun hingga saat ini tim gabungan belum berani mendekati titik api, lantaran memiliki potensi risiko bagi tim pemadam kebakaran. Saat ini kata dia, tim gabungan hanya bisa mengisolasi titik api agar tidak meluas mendekati pemukiman warga yang jaraknya sekitar 10 kilometer.
Lokasi pusat api yang membakar gunung yang menjadi salah satu obyek wisata ini ini berada di Dusun Precet, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Karena berdekatan dengan Kabupaten Blitar memaksa KPA dari Kabupaten Blitar turun tangan untuk mencegah agar api tidak meluas.
Pantauan di lokasi kebakaran, api yang berkobar sejak Sabtu petang ini telah membakar, sedikitnya 30 hektare hutan di kawasan tersebut. Luas kebakaran ini diperikirakan akan terus bertambah, karena si jago merah masih membara.
Dadan juga mengaku, belum memastikan korban satwa liar yang bermukim di sekitarnya. "Kita belum menghitung kerugiannya, karena masih fokus memadamkan api," tandasnya.
(sms)