Gadis Muratara Korban Pembunuhan Sadis di Batam
A
A
A
BATAM - Pembunuhan sadis terjadi di Sekupang, Batam Rabu (24/6). Korban
nya Dwi Juli Anggi, 17, warga Lawang Agung, Rupit, Muratara, yang baru sekitar satu bulan merantau ke Batam dan tinggal di Kompleks Akasia Garden Blok C2, No3, Batam Lestari, Sekupang, Batam. Korban yang baru lulus dari SMAN Rupit, Muratara ini tewas dengan dua tusukan senjata tajam di leher oleh pelaku yang hingga kini masi diburu kepolisian Batam. Pantauan di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), keluarga korban tampak terpukul mengetahui Anggi tewas dibunuh. Jasad korban pertama kali diketahui oleh pamannya bernama Ferianto yang terlihat sangat terpukul.
“Dosa apa yang telah diperbuat keponakan saya hingga ia di bu - nuh secara keji seperti itu,” kata Ferianto. Sementara itu dari hasil autopsi, kor ban mengalami dua tusukan di leher sebe lah kanan. “Korban diperkirakan mening gal karena ditusuk di bagian leher seba nyak dua kali, ia dibiarkantewaskehabis andaraholeh pelaku,” kata dr forensik RSOB, Renhat.
Setelah diautopsi mayat Anggi langsung diberangkatkan ke kampung halamannya di Rupit, Muratara, dan telah dikebumikan oleh keluarga, kemarin. Beberapa teman sekolah Anggi di SMA Rupit mengaku sangat tidak menyangka Anggi yang berangkat ke Batam untuk bekerja, harus pulang dalam keadaan tidak bernyawa. Apalagi, selama ini mereka mengenal Anggi yang baik dan memiliki keinginan kuat untuk bekerja.
“Baru dia berangkat ke Batam untuk bekerja. Informasinya sudah dapat pekerjaan sebagai sales produk. Dia berangkat ke Batam sekitar satu bulan lalu,” ujar salah satu teman korban, Putri.
Sindonews
nya Dwi Juli Anggi, 17, warga Lawang Agung, Rupit, Muratara, yang baru sekitar satu bulan merantau ke Batam dan tinggal di Kompleks Akasia Garden Blok C2, No3, Batam Lestari, Sekupang, Batam. Korban yang baru lulus dari SMAN Rupit, Muratara ini tewas dengan dua tusukan senjata tajam di leher oleh pelaku yang hingga kini masi diburu kepolisian Batam. Pantauan di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), keluarga korban tampak terpukul mengetahui Anggi tewas dibunuh. Jasad korban pertama kali diketahui oleh pamannya bernama Ferianto yang terlihat sangat terpukul.
“Dosa apa yang telah diperbuat keponakan saya hingga ia di bu - nuh secara keji seperti itu,” kata Ferianto. Sementara itu dari hasil autopsi, kor ban mengalami dua tusukan di leher sebe lah kanan. “Korban diperkirakan mening gal karena ditusuk di bagian leher seba nyak dua kali, ia dibiarkantewaskehabis andaraholeh pelaku,” kata dr forensik RSOB, Renhat.
Setelah diautopsi mayat Anggi langsung diberangkatkan ke kampung halamannya di Rupit, Muratara, dan telah dikebumikan oleh keluarga, kemarin. Beberapa teman sekolah Anggi di SMA Rupit mengaku sangat tidak menyangka Anggi yang berangkat ke Batam untuk bekerja, harus pulang dalam keadaan tidak bernyawa. Apalagi, selama ini mereka mengenal Anggi yang baik dan memiliki keinginan kuat untuk bekerja.
“Baru dia berangkat ke Batam untuk bekerja. Informasinya sudah dapat pekerjaan sebagai sales produk. Dia berangkat ke Batam sekitar satu bulan lalu,” ujar salah satu teman korban, Putri.
Sindonews
(ars)