Saling Ejek, Motor Siswa SMP Dirampas
A
A
A
BANTUL - Herfian Cahyo (16), siswa SMP 2 Bantul menjadi korban begal pada Selasa 27 Mei 2015 malam. Akibatnya, remaja tersebut harus kehilangan sepeda motor AB 3152 RJ yang dibawanya.
Panit Reskrim Aiptu Purwanto membenarkan adanya aksi pengambilan motor tersebut. Namun ia menandaskan aksi tersebut bukan murni pembegalan atau perampasan.
Tetapi aksi ini diduga mengandung unsur lain seperti ego para kelompok. Sebab, aksi pengambilan sepeda motor milik Herfian ini bermula dari saling ejek. "Kami masih dalami, tetapi sepertinya tidak murni pembegalan," ujarnya, Rabu (27/5/2015).
Purwanto menuturkan, aksi tersebut bermula ketika sekelompok siswa SMP 2 Bantul yang menggunakan 12 hingga 13 motor ingin merayakan kelulusan di Pantai Baron.
Sampai di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Baron, mereka bertemu dengan rombongan para pemuda yang menggunakan sepeda motor trail merk tertentu dan motor matik.
Jumlah rombongan tersebut sekitar 14 orang. Kedua rombongan tersebut saling memprovokasi dengan saling ejek satu sama lain. "Rombongan SMP yang paling belakang ditendang, tetapi tidak kena," ceritanya.
Saat itu, motor rombongan SMP ada yang rusak dan ditinggal di sebuah bengkel Gunungkidul. Sepulang dari Pantai Baron, motor tersebut diambil dan pulang ke Bantul.
Namun sampai di depan SMP 2 Imogiri, dihadang oleh rombongan motor trail tersebut. Di antara mereka ada yang membawa berbagai senjata seperti gir dan balok kayu.
Nahas, Herfian tak sempat lari dan tercecer dari rombongan, dan sempat dikejar oleh orang-orang yang menghadangnya. Karena kalang kabut, Herfian langsung berlari dan meninggalkan motornya di lokasi kejadian.
Mengetahui aski tersebut, warga sekitar berusaha membubarkan rombongan motor trail dan berusaha mengejarnya. "Tetapi warga kehilangan jejak di Karangtalun. Sementara motor korban sudah turut dibawa rombongan motor trail dan matik tersebut," ujarnya.
Kapolsek Imogiri Kompol Iman Santoso mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Namun ia menandaskan, kawasan di depan SMP 2 Imogiri bukan termasuk daerah rawan pembegalan, karena tergolong ramai.
Hanya saja, kemungkinan pembegalan bisa saja terjadi."Kami mendalami motifnya apa. Dan sampai saat ini kami masih mengejar pelaku," pungkasnya.
Panit Reskrim Aiptu Purwanto membenarkan adanya aksi pengambilan motor tersebut. Namun ia menandaskan aksi tersebut bukan murni pembegalan atau perampasan.
Tetapi aksi ini diduga mengandung unsur lain seperti ego para kelompok. Sebab, aksi pengambilan sepeda motor milik Herfian ini bermula dari saling ejek. "Kami masih dalami, tetapi sepertinya tidak murni pembegalan," ujarnya, Rabu (27/5/2015).
Purwanto menuturkan, aksi tersebut bermula ketika sekelompok siswa SMP 2 Bantul yang menggunakan 12 hingga 13 motor ingin merayakan kelulusan di Pantai Baron.
Sampai di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Baron, mereka bertemu dengan rombongan para pemuda yang menggunakan sepeda motor trail merk tertentu dan motor matik.
Jumlah rombongan tersebut sekitar 14 orang. Kedua rombongan tersebut saling memprovokasi dengan saling ejek satu sama lain. "Rombongan SMP yang paling belakang ditendang, tetapi tidak kena," ceritanya.
Saat itu, motor rombongan SMP ada yang rusak dan ditinggal di sebuah bengkel Gunungkidul. Sepulang dari Pantai Baron, motor tersebut diambil dan pulang ke Bantul.
Namun sampai di depan SMP 2 Imogiri, dihadang oleh rombongan motor trail tersebut. Di antara mereka ada yang membawa berbagai senjata seperti gir dan balok kayu.
Nahas, Herfian tak sempat lari dan tercecer dari rombongan, dan sempat dikejar oleh orang-orang yang menghadangnya. Karena kalang kabut, Herfian langsung berlari dan meninggalkan motornya di lokasi kejadian.
Mengetahui aski tersebut, warga sekitar berusaha membubarkan rombongan motor trail dan berusaha mengejarnya. "Tetapi warga kehilangan jejak di Karangtalun. Sementara motor korban sudah turut dibawa rombongan motor trail dan matik tersebut," ujarnya.
Kapolsek Imogiri Kompol Iman Santoso mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut. Namun ia menandaskan, kawasan di depan SMP 2 Imogiri bukan termasuk daerah rawan pembegalan, karena tergolong ramai.
Hanya saja, kemungkinan pembegalan bisa saja terjadi."Kami mendalami motifnya apa. Dan sampai saat ini kami masih mengejar pelaku," pungkasnya.
(nag)