Tolong.. Penderita Gizi Buruk di Palembang Tinggal Tulang

Rabu, 27 Mei 2015 - 11:03 WIB
Tolong.. Penderita Gizi...
Tolong.. Penderita Gizi Buruk di Palembang Tinggal Tulang
A A A
PALEMBANG - Malang dialami Romaydi. Bocah berusia 13 tahun ini memiliki berat badan hanya 13 kilogram, serta tubuh yang sangat kurus hingga tulang-tulangnya terlihat. Matanya juga sudah lama tidak bisa melihat.

Robiah (44), Ibunda Romaydi mengaku, gizi buruk yang dialami keluarganya itu sudah lama. Dia mengaku, tidak bisa banyak berbuat untuk mencukupi gizi keluarganya, apalagi membawa anaknya itu ke dokter berobat.

"Saya hanya mengandalkan penghasilan suami sebagai buruh serabutan bangunan. Seluruh pendapatan suami itu tidak cukup untuk kebutuhan keluarga. Sakit seperti ini sudah lama, kami tidak punya uang untuk berobat,” katanya, kemarin.

Di rumah bedeng yang disewa Rp350 ribu perbulan, di Jalan Kodir TKR, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, keluarga ini berada. Beberapa kali Romaydi mengalami demam dan batuk yang berat, dan hanya diberikan obat anak-anak.

Dari pantauan langsung, kondisi mata bocah dan kesehatan Romaydi semakin memburuk. Ada lapisan selaput putih di kedua matanya. Robiah mengaku tidak bisa membawa anaknya ke rumah sakit, karena tidak punya biaya.

“Saya itu inginnya berobat jalan saja, jika di rumah sakit sudah harus ada biaya transportasi, biaya menunggu. Bahkan, dulu pernah berobat adik Romaydi, para dokternya juga tidak ramah,” katanya.

Akibat perlakuan dokter yang kasar tersebut, Robiah mengaku trauma membawa keluarganya berobat. Apalagi, penghasilan suaminya yang sudah berusia 50 tahun itu, hanya Rp20.000 perhari.

"Uang itu kami gunakan untuk membiayai tujuh anggota keluarga. Saat ini, anak-anak semua sudah putus sekolah. Ada bantuan BLSM, itu untuk anak-anak hidup. Untuk berobat memang tidak ada uangnya," terangnya.

Dia menceritakan, saat dilahirkan Romaydi memiliki tubuh yang sehat. Bahkan, pada usia 3-8 bulan, bocah malang itu tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Pernah beberapa kali jatuh dan menyebabkan tulang belakangnya rusak.

“Pernah beberapa kali dibawa ke dokter gratis, baik di lorong Khatib dan lorong Unglen, belum jelas penyakitnya. Pokoknya badan lemah,” ungkapnya.

Kesulitan keluarga Robiah menimbulkan keprihatinan para tetangga. Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak untuk keluarga itu, karena kondisi mereka juga sangat sulit. Namun, sesekali para tetangga ini ikut membantu ala kadarnya.

Ratna W, salah seorang tetangga mengatakan, Roymadi sangat butuh bantuan. Kondisi fisiknya yang sudah tidak kuat lagi makan dan tubuhnya sudah tidak kuat lagi duduk. Dia berharap, bocah itu segera dibawa ke rumah sakit.

“Kami yang tetangga ini kasihan sekali, hanya terbaring lesu di bagian sudut rumah. Padahal, masih bisa diberi pengobatan, asal keluarganya dibantu. Katanya sih susah makan juga anaknya,” ungkapnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)