Pelaku Pariwisata di Parapat Siap Ambil Alih Pelaksanaan Pesta Danau Toba

Senin, 13 Januari 2020 - 13:54 WIB
Pelaku Pariwisata di Parapat Siap Ambil Alih Pelaksanaan Pesta Danau Toba
Pengusaha kapal Marnaek Siallagan memberikan penjelasan potensi pariwisata Batu Gantung kepada wisatawan di Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Simalungun.(Foto/Sindonews.com/Ricky F Hutapea)
A A A
SIMALUNGUN - Sejumlah pelaku pariwisata di kota turis Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun siap mengambil alih pelaksanaan Festival Danau Toba (FDT) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pelaku pariwisata di bidang transportasi danau kapal pariwisata di Danau Toba, Marnaek Siallagan kepada Sindonews.com,(13/1/2020) membeberkan mengapa FDT atau Pesta Danau Toba dan kegiatan serupa tidak mampu menjadi sarana promosi dan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Dia mengatakan event pariwisata yang digelar Pemerintah Provinsi Sumut atau Pemkab Simalungun bisa dinilai gagal karena tidak melibatkan masyarakat dan pelaku pariwisata.

" Para pelaku pariwisata di Parapat selama ini sangat kecewa karena even-event yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sumut. Seperti Pesta Danau Toba dan yang dilaksanakan Pemkab Simalungun seperti Pesta Rondang Bittang tidak mampu menjadi media promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," ujar Marnaek.

Marnaek menambahkan minimnya kunjungan wisatawan berdampak pada lesunya perekonomian masyarakat bahkan bagi pengusaha kapal pariwisata sebagian besar nyaris gulung tikar karena dalam sepekan hanya mampu berpenghasilan antara Rp200 ribu hingga Rp500 ribu saja.

Pelaki pariwisata di Parapat, tambah Marnaek, mendukung tidak dilaksanakannya event Pesta Danau Toba,karena hanya menghabiskan anggaran dan tidak mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.

Dia membandingkan pelaksanaan perayaan Natal perantau yang dilaksanakan murni dengan swadaya masyarakat mampu mendatangkan ribuan pengunjung dari penjuru nusantara dibandingkan dengan pengunjung Pesta Danau Toba dan Pesta Rondang Bittang yang menghabiskan anggaran besar.

"Pelaku pariwisata di Parapat siap mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar jika dipercayakan menyelenggarakan event Pesta Danau Toba dan Pesta Rondang Bittang,pemerintah tidak perlu menganggarkan biaya besar cukup Rp300 juta-Rp 400 juta selebihnya masyarakat atau pelaku pariwisata yang akan menambahnya jika dana kegiatannya kurang," sebut Marnaek.

Selama ini kata Marnaek, Pesta Danau Toba dan event pariwisata lainnya dilaksanakan bukan pada hari libur kerja atau sekolah,sehingga wisatawan yang datang juga minim.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9742 seconds (0.1#10.140)