Gerakan Alumni UI untuk 01 Dukung Proses Pemilu Konstitusional
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Alumni Universitas Indonesia (UI) untuk Jokowi-KH Ma'ruf Amin terus mengawal proses Pilpres hingga saat ini.
Fajar Soeharto selaku Ketua Gerakan Alumni UI untuk Jokowi-Amin mengatakan, pihaknya mengecam upaya-upaya pendelegitimasian Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga resmi pelaksana pemilu di Indonesia, yang dilakukan oleh pihak-pihak yang telah memanfaatkan kebebasan berbicara/berpendapat, namun memaksakan opini dengan mengatasnamakan alumni maupun lembaga Universitas Indonesia.
"Kamis justru mendukung penuh terhadap Rektorat UI yang selama penyelenggaraan pemilu telah menunjukkan sikap netral terutama dalam menjaga marwah dan statuta institusi UI yang bebas dari keberpihakan pada pihak yang berkontestasi dalam Pemilu 2019," kata dia dalam siaran pers, Selasa (14/5/2019).
Maka wajar saja jika pihaknya turur mendorong sepenuhnya rencana Rektor UI untuk menempuh proses hukum, sesuai perundang-undangan yang berlaku, untuk menuntut pihak yang telah menyalahgunakan penggunaan simbol-simbol resmi UI, seperti nama dan makara UI, untuk kepentingan politik tertentu.
“Bangsa Indonesia baru saja melaksanakan pemilu terbesar dan paling rumit di dunia, yang sampai saat ini telah berlangsung secara baik dan konstitusional. Kami bangga dengan prestasi ini dan kami bertekad untuk terus mengawal jalannya proses demokrasi ini sampai tuntas,” ujar Fajar Soeharto.
Fajar Soeharto selaku Ketua Gerakan Alumni UI untuk Jokowi-Amin mengatakan, pihaknya mengecam upaya-upaya pendelegitimasian Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga resmi pelaksana pemilu di Indonesia, yang dilakukan oleh pihak-pihak yang telah memanfaatkan kebebasan berbicara/berpendapat, namun memaksakan opini dengan mengatasnamakan alumni maupun lembaga Universitas Indonesia.
"Kamis justru mendukung penuh terhadap Rektorat UI yang selama penyelenggaraan pemilu telah menunjukkan sikap netral terutama dalam menjaga marwah dan statuta institusi UI yang bebas dari keberpihakan pada pihak yang berkontestasi dalam Pemilu 2019," kata dia dalam siaran pers, Selasa (14/5/2019).
Maka wajar saja jika pihaknya turur mendorong sepenuhnya rencana Rektor UI untuk menempuh proses hukum, sesuai perundang-undangan yang berlaku, untuk menuntut pihak yang telah menyalahgunakan penggunaan simbol-simbol resmi UI, seperti nama dan makara UI, untuk kepentingan politik tertentu.
“Bangsa Indonesia baru saja melaksanakan pemilu terbesar dan paling rumit di dunia, yang sampai saat ini telah berlangsung secara baik dan konstitusional. Kami bangga dengan prestasi ini dan kami bertekad untuk terus mengawal jalannya proses demokrasi ini sampai tuntas,” ujar Fajar Soeharto.
(vhs)