Keluarga Asal Tebingtinggi Terlatar di Pondok Dalam Hutan Malaysia

Senin, 02 Desember 2019 - 14:27 WIB
Keluarga Asal Tebingtinggi Terlatar di Pondok Dalam Hutan Malaysia
Sekdaprov Sumut Sabrina, Kadis PPPA Nurlela, Kabag Humas Muhammad Ikhsan bersama Konjen RI Yonny Tri Prayitno menjemput Mida Situmorang dan kelima anaknya di tempat penampungan sementara KJRI Kuching, Serawak, Malaysia, Senin (2/12/2019). (Foto/Humas P
A A A
MEDAN - Sekeluarga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut) ditemukan terlantar di sebuah Pondok dalam Hutan Batu Sembilan, Bintulu, Malaysia.

Seorang ibu dan 5 anaknya tersebut sudah dievakuasi ke tempat penampungan sementara milik Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia.

Mendengar kabar itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kembali memerintahkan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Sabrina bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut, Nurlela untuk berangkat ke Kuching, menjemput Mida Situmorang dan kelima anaknya.

"Pak Gubernur sudah memerintahkan Bu Sekda dan Kadis PPPA Sumut untuk berangkat ke Kuching untuk menjemput mereka dan membawa pulang ke Sumut," jelas Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Muhammad Ikhsan, Senin (2/12/2019).

Menurut Ikhsan, Tim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut segera berkoordinasi dengan pihak KJRI di Kuching, Malaysia, guna pengurusan administrasi dan dokumen yang dibutuhkan. "Agar Mida Situmorang dan kelima anaknya segera dapat dipulangkan ke Sumut," ungkapnya.

Diketahui, Mida Situmorang (45) dan lima orang anaknya; Diana (9), Akbar (6), Murni (5), Linda (4) dan Puteri (2) sempat terlantar di Hutan Batu Sembilan, Bintulu, Malaysia, sebelum dievakuasi staf KJRI Kuching dari tempat penampungan sementara di Bintulu.

Konsul Jenderal RI di Kuching Yonny Tri Prayitno menyampaikan, awalnya ada warga setempat yang melihat Mida selalu keluar-masuk hutan. Sehingga memberitahukan kepada Konjen RI untuk dipulangkan ke Sumut.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.5189 seconds (0.1#10.140)