3 Dekade Berlalu, Warga Jerman Kenang Runtuhnya Tembok Berlin

Sabtu, 09 November 2019 - 21:31 WIB
3 Dekade Berlalu, Warga Jerman Kenang Runtuhnya Tembok Berlin
Turis melintasi Tembok Berlin yang sebagian masih berdiri di Berlin, Jerman. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Sascha Moellering menyaksikan secara langsung bagaimana runtuh dan hancurnya Tembok Berlin di Brandenburg Gate pada 9 November 1989.

Namun membutuhkan sekitar 10 tahun lagi agar perbatasan antara Timur komunis dan Barat kapitalis itu benar-benar runtuh di pikirannya.

Ibunya menyaksikan lewat televisi di rumah dan melihat gambar orang mengguncang pagar di perbatasan setelah pejabat komunis Jerman Timur Guenter Schabowski secara salah ucap mengumumkan pembukaan dinding itu saat konferensi pers.

"Pada beberapa poin ibu saya melihat saya dan bertanya, 'Apa yang kamu lakukan di sini? Pergi! Ini sejarah! Dan kamu harus pergi'," papar Moellering menjelang peringatan 30 tahun kejadian yang membawa Jerman bersatu.

Moellering menambahkan, "Di sana ada ribuan orang berdiri di dinding bernyanyi dan menari lagu-lagu Beatles, 'Give peace a chance', tentu, dan perasaannya sangat hebat."

Tekanan telah terbangun di pemerintahan Jerman Timur selama beberapa bulan untuk mengizinkan warganya bebas melakukan perjalanan saat jurnalis kantor berita ANSA Riccardo Ehrman bertanya pada Schabowski tentang aturan perjalanan saat itu.

Tersandung kata-katanya sendiri, Schabowski mengatakan pemerintah Jerman Timur telah memutuskan mengizinkan warga pergi melalui setiap perlintasan perbatasan dan dia yakin aturan baru akan berlaku segera. Rasa kaget dan gembira yang dialami warga Jerman Timur membuat mereka segera ke perbatasan untuk dapat pergi ke wilayah Jerman Barat.

"Saya tidak yakin apakah saya benar-benar berperan tapi mungkin, jika saya memberikan bantuan dengan sangat kecil, saya sangat bangga," tutur Ehrman pada Reuters.

Kemudian diketahui bahwa pengumuman itu tidak seharusnya dibuat hingga pukul 4 pagi setelah hari itu. Schabowski juga meralat perkataannya bahwa warga Jerman Timur dapat mengajukan visa sesuai aturan.

Perdana Menteri Komunis terakhir di Jerman Timur Hans Modrow juga terkejut. "Saya sedang berjalan saat seorang pemuda datang ke saya dan mengatakan 'Sudahkah Anda dengar? Perbatasan dibuka!' Dan saya bertanya 'Dari mana kabar itu?' Dan dia mengatakan, 'Ya, perbatasan dibuka, haruskah saya pergi?' Dan saya katakan, 'Mengapa kamu pergi?'," tutur Modrow.

Semua orang pun terkejut saat mereka mendengar dinding itu telah diterobos dan dirobohkan. "Kami semua duduk di sana, berpikir: 'Apa? Dinding terbuka sekarang? Apa itu pernyataan yang jelas? Apakah dia mengatakan semua orang dapat pergi dari Timur ke Barat dan Barat ke Timur? Apa?'," tutur Susanne Roebisch, warga Berlin Timur yang hendak pindah ke Berlin Barat bersama keluarganya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1018 seconds (0.1#10.140)