Penerimaan Pajak Masih Dapat Didongkrak hingga Rp2.000 Triliun

Kamis, 10 Oktober 2019 - 17:49 WIB
Penerimaan Pajak Masih Dapat Didongkrak hingga Rp2.000 Triliun
Praktisi bisnis Roy Sembel mengatakan target penerimaan negara dari pajak tahun ini mencapai Rp1.786 triliun. (Foto/Ilustrasi)
A A A
JAKARTA - Praktisi bisnis Roy Sembel mengatakan target penerimaan negara dari pajak tahun ini mencapai Rp1.786 triliun.

Jumlah ini terus meningkat, terutama dalam 5 tahun terakhir. Namun, sebenarnya potensi penerimaan negara dari pajak tidak hanya sebatas Rp1.700-an triliun saja. Sebenarnya Indonesia bisa mendapat penerimaan pajak di atas Rp2.000 triliun.

"Kenaikan sudah terjadi, tapi potensinya belum tercapai. Baru Rp1.700-an triliun padahal harusnya Rp2.000-an triliun," kata Roy di Restoran Tjikinii Lima, Kamis (10/10/2019).

Menurutnya, Ditjen Pajak saat ini sudah menjalankan program dengan baik untuk memperbaiki kenaikan target penerimaan pajak. Sayangnya, mereka masih perlu bekerja lebih keras lagi.

"Kalau dilihat dari angka, ada perbaikan (penerimaan pajak) soalnya naik. Tapi perbaikan itu belum cukup. Masih ada ruang untuk perbaikan yang lebih besar lagi. Asal kita ketemu orang dan strategi yang lebih pas. Sekarang udah jalan programnya, tapi masih ada ruang yang lebih luas lagi," tuturnya.

Untuk menambah potensi penerimaan pajak di tahun ke depannya, Roy memberikan beberapa saran strategi. Yang pertama adalah memanfaatkan teknologi digital dan mobile.

"Yang pertama memanfaatkan teknologi digital dan mobile karena aksesnya di digital begitu besar. Lebih banyak dari orang yang punya rekening di bank. Dengan begitu lebih cepat aksesnya melaluo virtual daripada mengakses ke bank," saran Roy.

Selain itu, dia juga menyarankan program repatriasi aset-aset luar negeri. Hal ini dilakukan agar aset-aset tersebut bisa masuk ke Indonesia untuk menambah pemasukan pajak negara.

"Yang kedua tentang program repatriasi aset-aset luar negeri dengan pendekatan persuasif. Jadi diberikan insentif, dengan demikian daripada aset-aset pergi ke luar negeri, mending ditarik ke dalam negeri. Itu bisa untuk meningkatkan perpajakan jadinya," katanya.

Selanjutnya, Roy mengatakan, kalau harus melihat simplifikasi proses perpajakan. Meski demikian, orang nomor satu di sektor perpajakan lah yang harus mengutarakan ide-ide briliannya.

"Kita liat ada simplifikasi dari proses perpajakan. Yang kayak gitu yang bisa dipertimbangkan sebagai strategi Dirjen Pajak ke depannya. Tapi tetap orang nomor 1 Indonesia yang harus menyampaikan ide-ide brilian. Dia lebih tahu opportunity yang bisa terjadi," katanya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0480 seconds (0.1#10.140)