Dampak Kemarau dan Karhutla Membuat 1.803 Balita di Palembang Idap ISPA

Selasa, 24 September 2019 - 13:38 WIB
Dampak Kemarau dan Karhutla Membuat 1.803 Balita di Palembang Idap ISPA
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Letizia. Foto/Istimewa
A A A
PALEMBANG - Musim kemarau dan kabut asap yang melanda Kota Palembang, Sumatera Selatan berdampak buruk pada kesehatan, terutama balita.

Sejak Agustus hingga minggu kedua September ini penderita Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) pada balita meningkat 60%.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Letizia mengatakan, berdasarkan catatan penderita ISPA balita usia di bawah 5 tahun pada September ini meningkat jika dibandingkan dengan Agustus. Hingga minggu kedua September ini penderita 1.803 balita, sedangkan pada Agustus 1.095.

"Dari Agustus hingga September ini balita menderita ISPA naik 60%, menjadi 1.803 balita" ujar Letizia kepada SINDOnews, Selasa (24/9/2019).

Sementara penderita ISPA untuk usia di atas 5 tahun naik sekitar 10%. Pada awal September minggu pertama penderita 2.915 orang sedangkan pada minggu kedua ini naik menjadi 2.931 orang.

"Akibat terlalu sering menghirup asap ini berbahaya, selain ISPA terparahnya terkena Pneumonia atau radang paru-paru. Penderita Pneumonia ini meningkat tidak terlalu banyak, dari 85 jadi 90 penderita. ISPA bisa menjakit tidak hanya pada orang dewasa tapi juga balita," jelasnya.

Berdasarkan data seluruh Kecamatan, penderita ISPA tertinggi di kecamatan tertinggi ada di Seberang Ulu I 1.637 orang, Kalidoni 1.449 orang dan Kemuning 1.347 orang. Dinkes akan membuat posko kesehatan di titik keramaian sekitar 2 - 5 posko.

"Kita akan buat posko di mall, bandara, ruang terbuka umum, sehingga saat ada yang perlu penanganan kesehatan akibat ISPA bisa cepat dilayani," terangnya.

Yulika seorang warga Kota Palembang mengatakan, dengan kondisi udara yang buruk di Palembang sejak beberapa hari terakhir dirinya mengalami sesak napas. Dia pun sudah berobat ke puskesmas dan menjaga asupan makan juga menggunakan masker.

"Asap bahkan sampai ke dalam rumah lewat ventilasi udara. Kami berharap pemerintah bisa lebih cepat menuntaskan pemadaman kebakaran lahan ini," tandasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4054 seconds (0.1#10.140)