7 Surat Kerinduan Ibunda R.A. Habibie untuk BJ Habibie saat di Jerman Disimpan Dosen Unimed

Kamis, 12 September 2019 - 16:03 WIB
7 Surat Kerinduan Ibunda R.A. Habibie untuk BJ Habibie saat di Jerman Disimpan Dosen Unimed
Surat-surat yang dikirim R.A. Habibie untuk BJ Habibie saat masih berada di Jerman. Untuk melepas kerindunnya. (Foto/Ist)
A A A
MEDAN - R.A. Habibie, ibunda BJ Habibie ternyata begitu merindukan anaknya saat masih berada di Jerman. Untuk melepas kerindunnya dia sering mengirim surat untuk BJ Habibie.

Nah beberapa kumpulan surat ternyata ada 7 surat yang disimpan oleh Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed), Ichwan Azhari.

Ichwan mengaku mendapatkan surat-surat itu dari seorang pedagang filateli di Jerman dan belum sempat diserahkan langsung kepada Habibie saat masa hidupnya di Tanah Air.

Melalui akun media sosialnya Ichwan memposting foto amplop berisi surat-surat tersebut. Kondisinya terlihat masih terjaga dengan baik. Ichwan menyebutkan diperolehnya surat-surat itu dari seorang pedagang filateli atau perangko pada 1997.

Ichwan pun menceritakan bagaimana dia mendapatkan surat itu. Dikisahkannya, saat itu sedang musim dingin, Ichwan yang sedang kuliah di Hamburg dan berangkat menuju Stutgart untuk mengunjungi Briefmarken International Messe atau pameran internasional prangko atau filateli. Nah di sana dia bertemu dengan pedagang filateli tersebut.
7 Surat Kerinduan Ibunda R.A. Habibie untuk BJ Habibie saat di Jerman Disimpan Dosen Unimed

"Pedagang perangko orang Jerman ini tahu nama Habibie, nama yang juga jadi legenda bagi banyak orang Jerman yang mengenal Indonesia. Saya waktu itu terkejut dan bertanya dari mana dia dapat begini banyak surat-surat untuk Habibie? Pedagang perangko Jerman itu sambil tertawa dengan enteng menjawab bahwa itu didapatnya dari tukang botot (tukang loak) di Hamburg," kata Ichwan, Kamis (12/9/2019).

Ichwan menduga hal itu mungkin terjadi saat pembantu rumah tangga di rumah Habibie di Hamburg saat membersihkan keller atau ruang bawah tanah yang berfungsi sebagai gudang. Gudang itu bersisipenuh dengan berbagai koran dan majalah, dan kemungkinan kumpulan surat-surat untuk Habibie terikut terbawa di dalam keller saat membersihkannya.

"Biasanya orang menelepon tukang loak untuk mengangkut barang barang itu dengan imbalan sekadarnya," kata dia.

Dari tukang loak seperti itulah pedagang perangko Jerman itu mendapatkannya dan menjualnya di bursa perangko internasional di Stuttgart. Saat itu, kata Ichwan, dia melihat ada sekitar satu kardus surat-surat yang ditujukan untuk Habibie. Namun karena berbagai keterbatasan, Ichwan hanya bisa membeli sepuluh surat yang dikirim ibunda Habibie untuk BJ Habibie dan Ainun Habibie.

"Saya lihat ada satu kardus lagi surat-surat yang dikirim ke Habibie yang jatuh pada pedagang itu, dan dengan pilu saya berharap satu waktu bisa memborong semua surat-surat itu. Beberapa tahun berikutnya saat saya jumpa lagi dengan pedagang itu, surat-surat itu sudah tidak ada padanya, entah siapa yang membelinya," sebut Ichwan.

Dari 10 surat itu, Ichwan kini hanya menyimpan 7 surat saja. Tiga lainnya telah diberikan kepada seorang filatelis, yang istrinya Margaret merupakan guru dari dua anak Habibie saat sekolah di Hamburg, yakni Ilham dan Thareq.

Surat-surat itu, berasal dari ibunda Habibie di Bandung yang dikirim ke BJ Habibie di Hamburg antara tahun 1967-1970. Surat-surat tulisan tangan dari ibunda Habibie di amplop suratnya disebut dikirim R.A Habibie (ibunda Habibie) beralamat di Jalan Imam Bondjol 24 Bandung. Surat dikirim ke Dr Ing BJ Habibie, Heinrich Bomhoff Weg 2, (2) Hamburg 52 W Djerman.

"Surat surat ini berbicara tentang kerinduan, cinta seorang ibu kepada anaknya Habibie, juga kepada Ainun, Ilham dan Thareq, dua cucu yang disayanginya. Suratnya dalam bahasa Belanda bercampur bahasa Indonesia dan bahasa Jawa," ungkap Ichwan.

Selama sekitar 20 tahun menyimpan surat-surat itu, Ichwan menuturkan sudah beberapa kali berupaya memberikan surat itu langsung pada Habibie, namun hingga kini belum kesampaian.

"Ingin saya satu hari nanti menyerahkan surat ini ke Pak Ilham Habibie atau Pak Thareq Habibie yang banyak disebut sebut namanya oleh Eyang mereka," harapnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.4500 seconds (0.1#10.140)