Siswa Super Pintar Habisi Keluarganya Lalu Bunuh Diri

Selasa, 20 Agustus 2019 - 10:22 WIB
Siswa Super Pintar Habisi Keluarganya Lalu Bunuh Diri
Para detektif di Ulyanovsk, Rusia, mendatangi lokasi pembantaian terhadap lima orang sekeluarga oleh remaja 16 tahun. Foto/East2West News
A A A
ULYANOVSK - Timerlan Kimaletdinov, seorang siswa brilian dan menyandang Grade-A berusia 16 tahun di Rusia membantai seluruh keluarganya yang terdiri dari lima orang, kemudian bunuh diri.

Dia mengamuk dengan kapak pada Sabtu malam pekan lalu. Dia membantai ibunya yang tercinta, kedua adik kembarnya yang berusia 4 tahun, dan kedua kakek-neneknya. Serangan brutal itu membuat masyarakat desa setempat terguncang.

Kimaletdinov menyandang Grade-A dan secara teratur memenangkan kompetisi akademik untuk siswa-siswa cerdas di wilayah Ulyanovsk, Volga River. Menurut laporan otortitas hukum setempat, siswa brilian itu bunuh diri dengan melompat dari tiang pemancar telepon lokal.

Dalam catatan yang ditinggalkan di meja ruang makan di tengah-tengah pembantaian berdarah, dia mengatakan bahwa dia mencintai keluarganya, terutama kakek-neneknya; Viktor, 66 dan Lidia, 69.

Remaja itu mengaku merenggut nyawa kakek-neneknya karena dia tidak ingin pasangan tersebut menjadi sedih pada kematian kerabat dekat mereka.

Ibu dan kakeknya berusaha melawan. Sedangkan korban lainnya tewas di tempat tidur mereka.

Kimaletdinov meninggalkan pesan suara untuk temannya; Evgeny, dengan mengatakan mudah untuk membunuh mereka.

Dia juga memberi tahu seorang teman sekolahnya bernama Daniil, 16, yang menemukan tubuh remaja yang bunuh diri tersebut.

Kimaletdinov digambarkan oleh para tetangga sebagai anak kebanggaan keluarga karena kecakapan akademisnya.

Para tetangga menemukan lima jasad yang dimutilasi dengan bekas luka kapak yang dalam. Awalnya, para tetangga curiga bahwa kakek-nenek di rumah itu tidak merawat kebun sayur mereka seperti biasa pada hari Minggu pagi di desa Patrikeevo di wilayah Ulyanovsk, Rusia.

Tubuh ibu Kimaletdinov; Marina, ditemukan berada di dekat anak kembarnya; Sofia dan Anton, yang tak jauh dari jasad dan pasangan kakek-nenek.

Teman-teman Kimaletdinov mengatakan Marina selama ini selalu memuji anak-anaknya. Marina telah bercerai dari ayah anak-anaknya.

Menurut teman pelaku, Kimaletdinov pernah mengatakan bahwa dia cemburu pada waktu yang dihabiskan ibunya dengan kedua adik kembarnya. Dia juga pernah mengaku kesal karena dijadikan pengasuh untuk merawat kedua adik kembarnya yang berusia empat tahun.

Menurut seorang sumber, Kimaletdinov telah mengakui rencananya untuk membunuh keluarganya terlebih dahulu kepada teman sekolah. Namun, teman tersebut tidak menganggap serius kata-katanya.

"Bocah remaja itu adalah siswa yang cerdas, peserta dan pemenang banyak kompetisi intelektual (untuk siswa yang cerdas)," kata pejabat kejaksaan negara bagian setempat, Vasily Zima, dikutip Mirror, Senin (19/8/2019).
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6824 seconds (0.1#10.140)