Dampak Virus Covid 19, PAD Simalungun Diprediksi Anjlok hingga Rp20 Miliar
A
A
A
SIMALUNGUN - Wabah virus Covid - 19 berdampak pada penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Simalungun yang diperkirakan mencapai sekitar Rp20 miliar.
Kepala Dinas Pendapatan Pemkab Simalungin Fritz Ueki Prapanca Damanik kepada Sindonews.com,Selasa (7/4/2020) mengatakan,penurunan PAD dari pengelolaan tujuh sumber pendapatan daerah.
Kedelapam sumber pendapatan daerah itu menurut Ueki yang dikenal dekat dengan para jurnalis ini yaitu,pajak hotel,hiburan dan restoran,retribusi parkir,pasar,persampahan serta Pajak Bumi Bangunan (PBB).
"Mewabahnya virus Covid 19 berdampak sekali terhadap PAD kabupaten Simalungun tahun 2020,penurunannya diprediksi mencapai Rp20 miliar," sebut Ueki.
Penurunan terbesar menurut Ueki diperkirakan dari pajak hotel,restoran dan hiburan yang sedang lesu karena minimnya tingkat hunian dan kunjungan wisatawan.
"Mulai bulan April ini baru bisa dilihat persentase penurunan PAD terutama dari pajak hotel,restoran dan hiburan serta PBB," kata Ueki.
Dia menambahkan pihaknya menargetkan PAD Rp 138 miliar tahun ini namun diperkirakan jika kondisi perekonomian pulih kembali,mulai Oktober mendatang realisasinya diupayakan mencapai minimal 90%.
Hingga triwulan pertama tahun 2020 menurutnya realisasi PAD sudah mencapai 17% dari target.
Sebelumnya sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Simalungun,Rahimal K Noor mengatakan lesunya pariwisata di Parapat salah satunya ditandainya menurun tajamnya kunjungan wisatawan diperkirakan mencapai 50%,sejak virus Corona melanda sejumlah negara di Asia.
Penurunan kunjungan wisatawan menurutnya disebabkan larangan penerbangan antar negara,sehingga berdampak pada berkurangnya wisatawan yang datang ke Parapat.
"Virus Corona yang melanda sejumlah negara saat ini berpengaruh besar terhadap kunjungan wisatawan dan hunian hotel,ditambah lagi larangan-larangan penerbangan yang diberlakukan oleh banyak negara saat ini," ujar Rahimal.
Kepala Dinas Pendapatan Pemkab Simalungin Fritz Ueki Prapanca Damanik kepada Sindonews.com,Selasa (7/4/2020) mengatakan,penurunan PAD dari pengelolaan tujuh sumber pendapatan daerah.
Kedelapam sumber pendapatan daerah itu menurut Ueki yang dikenal dekat dengan para jurnalis ini yaitu,pajak hotel,hiburan dan restoran,retribusi parkir,pasar,persampahan serta Pajak Bumi Bangunan (PBB).
"Mewabahnya virus Covid 19 berdampak sekali terhadap PAD kabupaten Simalungun tahun 2020,penurunannya diprediksi mencapai Rp20 miliar," sebut Ueki.
Penurunan terbesar menurut Ueki diperkirakan dari pajak hotel,restoran dan hiburan yang sedang lesu karena minimnya tingkat hunian dan kunjungan wisatawan.
"Mulai bulan April ini baru bisa dilihat persentase penurunan PAD terutama dari pajak hotel,restoran dan hiburan serta PBB," kata Ueki.
Dia menambahkan pihaknya menargetkan PAD Rp 138 miliar tahun ini namun diperkirakan jika kondisi perekonomian pulih kembali,mulai Oktober mendatang realisasinya diupayakan mencapai minimal 90%.
Hingga triwulan pertama tahun 2020 menurutnya realisasi PAD sudah mencapai 17% dari target.
Sebelumnya sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Simalungun,Rahimal K Noor mengatakan lesunya pariwisata di Parapat salah satunya ditandainya menurun tajamnya kunjungan wisatawan diperkirakan mencapai 50%,sejak virus Corona melanda sejumlah negara di Asia.
Penurunan kunjungan wisatawan menurutnya disebabkan larangan penerbangan antar negara,sehingga berdampak pada berkurangnya wisatawan yang datang ke Parapat.
"Virus Corona yang melanda sejumlah negara saat ini berpengaruh besar terhadap kunjungan wisatawan dan hunian hotel,ditambah lagi larangan-larangan penerbangan yang diberlakukan oleh banyak negara saat ini," ujar Rahimal.
(vhs)