China Larang Warganya Makan Daging Kucing dan Anjing

Kamis, 02 April 2020 - 14:52 WIB
China Larang Warganya Makan Daging Kucing dan Anjing
Pekerja memotong daging di restoran di Shenzhen, Guangdong, China. Foto/ REUTERS/Athit Perawongmetha
A A A
SHENZHEN - Kota Shenzhen di China, melarang warganya memamakan daging kucing dan anjing untuk mengurangi perdagangan satwa liar sejak munculnya wabah virus corona.

Para peneliti menduga virus itu ditularkan ke manusia melalui binatang. Beberapa infeksi awal ditemukan pada orang yang terpapar pasar satwa liar di pusat kota Wuhan.

Di pasar itu dijual kelelawar, ular, musang, dan binatang liar lainnya.

Wabah corona telah menginfeksi lebih dari 935.000 orang di penjuru dunia dan menewaskan sekitar 47.000 orang.

Otoritas di kota Shenzhen menyatakan larangan makan daging anjing dan kucing itu akan mulai berlaku 1 Mei.

“Anjing dan kucing merupakan binatang peliharaan yang memiliki hubungan paling dekat dengan manusia dibandingkan binatang lainnya, dan larangan mengonsumsi anjing dan kucing serta binatang lain merupakan praktek umum di negara maju dan di Hong Kong serta Taiwan,” papar pernyataan pemerintah kota Shenzhen.

“Larangan ini juga respon atas semangat peradaban manusia,” ungkap otoritas Shenzhen.

Parlemen China pada Februari juga telah melarang perdagangan dan konsumsi binatang liar.

Pemerintah provinsi dan kota di China terus menerapkan aturan tersebut tapi Shenzhen merupakan kota yang paling tegas melarang warganya makan kucing dan anjing.

Anjing di beberapa negara Asia menjadi salah satu makanan sebagian warga.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.7451 seconds (0.1#10.140)