Kejar Keuntungan, Tambang Emas Martabe Diduga Tak Pedulikan Wabah Covid-19

Selasa, 31 Maret 2020 - 19:03 WIB
Kejar Keuntungan, Tambang Emas Martabe Diduga Tak Pedulikan Wabah Covid-19
Rapat dengar DPRD Tapsel dengan Forkopimcam Batangtoru dan Tambang Emas Martabe. Foto/SINDOnews.Zia Nasution
A A A
TAPANULI SELATAN - Tambang Emas Martabe, di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), diduga hanya memikirkan keuntungan tanpa peduli terhadap imbauan pemerintah dalam rangka mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Sebab, hingga saat ini belasan tenaga kerja yang berasal dari daerah transmisi Covid-19 masih keluar masuk ke perusahaan itu."Jangan hanya memikirkan keuntungan, pikirkan keselamatan pekerja dan masyarakat di Tapsel secara umum," ujar Wakil Ketua DPRD Tapsel, Borkat kepada SINDOnews.

Menurutnya, sejumlah anggota DPRD Tapsel sudah langsung melakukan kroscek ke maskapai penerbangan, dan hasilnya, belasan karyawan masih hilir mudik ke perusahaan itu. "Kami tidak mau wabah ini banyak menimbulkan korban di Tapsel," tuturnya.

Selama tiga hari, DPRD Tapsel menggelar kunjungan dengar pendapat (heraring) tentang Covid-19 di Batangtoru sekitarnya. Hearing diikuti OK Azmi Usman, Haris Yani Tambunan, Mahmud Lubis, Zulkarnaen Siregar dan Nurhayati Pane.Hasil pemantauan mereka, belasan orang yang bukan warga Tapsel datang dari Jakarta dan Medan lewat penerbangan. Usai mendarat di Bandara F.L Tobing Pinangsori Kab. Tapanuli Tengah.

"Mereka bebas masuk ke lokasi proyek Tambang Emas Martabe di Batangtoru," imbuhnya.

Anggota DPRD tidak menuduh pekerja yang datang itu terpapar virus mematikan itu. Namun, mereka merupakan pelaku perjalanan dari daerah transmisi Covid-19, yang seharusnya dilakukan pengawasan ketat dan isolasi.

Borkat dan lima anggota DPRD lainnya juga meminta Pemkab Tapsel, jangan hanya memantau masyarakat lokal tetapi tidak dengan warga luar daerah. Sebab, karyawan luar daerah itu yang justru lebih rentan terpapar dan membawa Covid-19 ke Tapsel.

Sementara anggota DPRD Tapsel Zulkarnaen Siregar mengatakan, sebelumnya Tambang Emas Martabe telah berjanji mengawasi dengan ketat karyawan dari luar daerah. Apalagi yang baru melakukan perjalanan dari daerah yang sudah terpapar Covid-19.

“Namun semua tinggal janji. Selama tiga hari ini kami menyaksikan langsung dan melakukan investigasi, ternyata karyawan dari luar daerha itu bebas berseliweran keluar masuk Tambang Emas Martabe,” jelasnya.

Harri Ananto dan Gunandi mewakili Tambang Emas Martabe mengakui adanya karyawan dari luar daerah yang keluar dan masuk ke loksai proyek. Hanya saja, kata mereka, perusahaan telah melakukan sterilisasi yang ketat terhadap karyawan itu.

Terkait permintaan DPRD Tapsel agar perusahaan melakukan isolasi terhadap seluruh karyawan yang melakukan perjalanan luar daerah selama 14 hari ke belakang, akan mereka sampaikan ke pimpinannya. (zia nasution)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2241 seconds (0.1#10.140)