Keren, Insinyur Muda India Ciptakan Ventilator Murah untuk Pasien Corona
A
A
A
INDIA - Menghadapi serangan pandemi corona di India, sekolompok insinyur muda di negara itu tengah berkejaran dengan waktu untuk menciptakan ventilator (alat bantu pernapasan) murah. Insinyur-insinyur yang tergabung dalam Robotika Nooca itu rata-rata berusia 26 tahun. Robotica sendiri merupakan sebuah start up pengembang robot yang baru berusia dua tahun.
Ventilator buatan mereka diperkirakan hanya akan menelan biaya sekitar 50 ribu rupee atau sekitar Rp11 juta. Bandingkan dengan harga ventilator buatan sebuah perusahaan di India yang harganya mencapai Rp 33 juta. ( Baca: Ucapkan Kata Virus Corona di Turkmenistan Bisa Ditangkap )
Selama lima hari bekerja, mereka sudah menciptakan tiga proptipe ventilator portable yang siap digunakan. Saat ini mereka tengah menguji cobanya pada paru-paru buatan. Pada 7 April mendatang, setelah mendapat peretujuan, mereka akan menguji coba pada pasien penderita corona.
“Alat Ini tentu saja bisa dilakukan. Simulasi pada paru-paru buatan telah dilakukan dan tampaknya bekerja dengan baik,” kata Dr. Deepak Padmanabhan, seorang ahli jantung di Institut Ilmu Kardiovaskular dan Penelitian Kardiovaskular Bangalore, seperti dikutip dari BBC International (1/4/2020).
Ventilator seharga Rp 11 juta jelas sangat murah jika dibandingkan dengan harga alat itu di sini yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan lebih, tergantung spesifikasi alatnya.
Ventilator buatan mereka diperkirakan hanya akan menelan biaya sekitar 50 ribu rupee atau sekitar Rp11 juta. Bandingkan dengan harga ventilator buatan sebuah perusahaan di India yang harganya mencapai Rp 33 juta. ( Baca: Ucapkan Kata Virus Corona di Turkmenistan Bisa Ditangkap )
Selama lima hari bekerja, mereka sudah menciptakan tiga proptipe ventilator portable yang siap digunakan. Saat ini mereka tengah menguji cobanya pada paru-paru buatan. Pada 7 April mendatang, setelah mendapat peretujuan, mereka akan menguji coba pada pasien penderita corona.
“Alat Ini tentu saja bisa dilakukan. Simulasi pada paru-paru buatan telah dilakukan dan tampaknya bekerja dengan baik,” kata Dr. Deepak Padmanabhan, seorang ahli jantung di Institut Ilmu Kardiovaskular dan Penelitian Kardiovaskular Bangalore, seperti dikutip dari BBC International (1/4/2020).
Ventilator seharga Rp 11 juta jelas sangat murah jika dibandingkan dengan harga alat itu di sini yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan lebih, tergantung spesifikasi alatnya.
(ihs)