2020, MNC Group Jadikan Sebagai Tahun Membangun Kultur Determinasi

Selasa, 28 Januari 2020 - 21:20 WIB
2020, MNC Group Jadikan Sebagai Tahun Membangun Kultur Determinasi
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di acara Manager Forum XLIII di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Foto/Okezone
A A A
JAKARTA - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menegaskan tahun 2020 ini merupakan masa untuk meningkatkan determinasi seluruh karyawan. Determinasi merupakan motivasi yang besar untuk berjuang mencapai tujuan.

"Tahun ini saya ingin MNC Group membangun kultur determinasi. Kalau kita sudah sepakat dengan satu model bisnis, maka itu tidak boleh berhenti diusahakan. Itulah gunanya kultur determinasi," ujarnya dalam Manager Forum XLIII yang juga dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

HT mengatakan dirinya terinspirasi saat melihat wawancara pelatih tinju yang mengatakan tidak hanya melatih teknik bertarung semata, namun juga semangat determinasi. Manfaatnya kalau sudah masuk ring tidak akan grogi dan pantang menyerah mencapai kemenangan.

"Jadi tidak hanya urusan teknik harus bagus, tapi juga mindset ingin menang. Dengan determinasi tentu berhasil meski banyak kendala. Dia tidak akan berhenti terus mencoba. Punya komitmen dan disiplin," tegasnya.

Kultur determinasi tersebut, lanjut dia, sangat penting dalam pengembangan MNC Group yang telah memiliki model bisnis yang bagus.

Saat ini MNC Group terus melakukan transformasi bisnis ke arah digital. Dengan teknologi digital sangat memungkinkan untuk mengembangkan dan meningkatkan sinergi antarlini bisnis.

"Bisnis TV tidak akan lagi menawarkan iklan konvensional seperti kompetitor lain. Kita juga harus mengembangkan intellectual property atau IP karena pengembangannya sangat luas. Bisa jadi produk film, merchandise, program TV, hingga untuk Theme Park," ujarnya.

Dia juga menyebut MNC Group ke depannya akan fokus di bisnis digital dan services. Bahkan dia menekankan untuk platform digital MNC Group saat ini tengah mengembangkan layanan streaming RCTI+ hingga Vision+.

"Kemudian di bagian jasa keuangan ada e-money dan e-wallet. Jadi sejalan dengan visi Pak Jokowi karena anak-anak bangsa ini bisa membangun Industri 4.0 sendiri bukan tergantung dari luar," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah akan menggenjot investasi agar ekonomi Indonesia mencapai pertumbuhan 6% sesuai target pembangunan menengah 2020-2024.

Pemerintah menggunakan sejumlah kebijakan, seperti menjaga tingkat bunga rendah dengan penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).

"Sementara dari kebijakan fiskal memberikan pengurangan pajak berupa super deduction tax dan tax holiday serta reformasi struktural dalam Omnibus Law," ujarnya.

Dia melanjutkan, super deduction tax diberikan kepada korporasi yang membantu pendidikan vokasi atau pelatihan dengan pemotongan pajak sebesar 200%.

Hingga Desember 2019 pemerintah menyetujui 60 wajib pajak yang mendapatkan insentif pajak berupa tax holiday dengan rencana investasi total senilai Rp1.000 triliun dan menyerap tenaga kerja mencapai 45.700 orang.

"Pemerintah mendorong iklim investasi. Ini dilihat dari peningkatan daya saing ekonomi dan juga ease of doing business," katanya.

Pemerintah menargetkan nilai investasi tahun 2020, mencapai Rp800 triliun dengan penyerapan tenaga kerja per tahun diharapkan mencapai sekitar dua juta orang.

Dia juga menambahkan hingga kuartal III/2019, nilai investasi mencapai Rp205 triliun atau naik 18% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Periode tersebut juga menyerap tenaga kerja mencapai 212.581 orang.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3532 seconds (0.1#10.140)