Hadapi Ancaman, KSAL Instruksikan Komando Pasukan Katak Siaga

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 20:04 WIB
Hadapi Ancaman, KSAL...
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji menilai , perkembangan ancaman ke depan semakin kompleks. Begitu juga dengan lingkungan strategis yang semakin sulit diprediksi. Foto TNI AL
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji menilai , perkembangan ancaman ke depan semakin kompleks. Begitu juga dengan lingkungan strategis yang semakin sulit diprediksi. Hal tersebut disampaikan KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji saat melaksanakan Kunjungan Kerja ke Markas Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada I, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Jumat (25/10/2019).

Dalam kunjungannya, KSAL sempat bertatap muka dengan personel di tingkat unsur pelaksana yang paling bawah untuk mengetahui secara langsung kondisi sekaligus sebagai wujud pembinaan prajuritnya.

”Kopaska adalah personel pilihan yang dididik secara khusus untuk melaksanakan tugas-tugas khusus. Prajurit Kopaska harus tetap terjaga kesiapannya dan harus tetap menjadi pasukan terbaik,” katanya dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Sabtu (26/10/2019).

Menurut Siwi, lingkungan strategis yang berkembang dan dinamika ancaman yang semakin sulit diprediksi seperti ancaman disintegrasi, ideologi dan pengaruh paham radikal mendorong patriotisme dan profesionalisme prajurit harus terus diasah.

Menurut dia, pengembangan organisasi sangat diperlukan untuk menghadapi dinamika ancaman yang semakin kompleks. "Banyak tugas yang diberikan dan telah diselesaikan dengan baik, Kopaska harus mampu tetap menjaga profesionalismenya"ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, KSAL didampingi sejumlah perwira tinggi (Pati) TNI AL di antaranya, Asrena KSAL Laksda TNI Arusukmono Indra Sucahyo, Aspam KSAL Laksda TNI Angkasa Dipua, Asops KSAL Laksda TNI Didik Setiyono, Pangkoarmada I Laksda TNI Muhammad Ali, Pangkolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono dan Kadispenal Laksma TNI Mohamad Zaenal.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9363 seconds (0.1#10.140)