Washington-Baghdad Bahas Masa Depan Tentara AS di Irak Bulan Juni
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, Washington dan Baghdad akan melakukan pembicaraan untuk membahas masa depan pasukan AS yang ditempatkan di Irak. Pembicaraan itu dijadwalkan berlangsung Juni mendatang.
Dengan Irak semakin menjadi medan pertempuran proksi antara Iran dan AS, Donald Trump telah menolak untuk menarik 5.200 tentara AS. Trump bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Baghdad jika Parlemen Irak menyetujui resolusi soal keberadaan pasukan asing, khususnya pasukan AS di Irak.
Tetapi Pompeo, tanpa mensinyalkan keputusan mengenai jumlah pasukan di Irak, mengatakan kehadiran militer akan berada di atas meja dalam "dialog strategis" yang dijadwalkan pertengahan Juni.
"Dengan pandemi global Covid-19 dan anjloknya pendapatan minyak yang mengancam keruntuhan ekonomi Irak, penting bagi kedua pemerintah kita untuk bekerja sama untuk menghentikan setiap pembalikan dari keuntungan yang telah kita buat dalam upaya kita untuk mengalahkan ISIS dan menstabilkan negara," kata Pompeo.
"Semua masalah strategis antara kedua negara kita akan menjadi agenda, termasuk kehadiran pasukan Amerika Serikat di masa depan di negara itu dan cara terbaik untuk mendukung Irak yang merdeka dan berdaulat," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (08/04/2020).
AS dilaporkan akan diwakili oleh salah satu diplomat senior mereka, yakni David Hale dalam pembicaraan tersebut.
Dengan Irak semakin menjadi medan pertempuran proksi antara Iran dan AS, Donald Trump telah menolak untuk menarik 5.200 tentara AS. Trump bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Baghdad jika Parlemen Irak menyetujui resolusi soal keberadaan pasukan asing, khususnya pasukan AS di Irak.
Tetapi Pompeo, tanpa mensinyalkan keputusan mengenai jumlah pasukan di Irak, mengatakan kehadiran militer akan berada di atas meja dalam "dialog strategis" yang dijadwalkan pertengahan Juni.
"Dengan pandemi global Covid-19 dan anjloknya pendapatan minyak yang mengancam keruntuhan ekonomi Irak, penting bagi kedua pemerintah kita untuk bekerja sama untuk menghentikan setiap pembalikan dari keuntungan yang telah kita buat dalam upaya kita untuk mengalahkan ISIS dan menstabilkan negara," kata Pompeo.
"Semua masalah strategis antara kedua negara kita akan menjadi agenda, termasuk kehadiran pasukan Amerika Serikat di masa depan di negara itu dan cara terbaik untuk mendukung Irak yang merdeka dan berdaulat," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (08/04/2020).
AS dilaporkan akan diwakili oleh salah satu diplomat senior mereka, yakni David Hale dalam pembicaraan tersebut.
(don)