Revitalisasi Danau Tempe Dinilai Kurangi Banjir di Kota Sengkang

Senin, 17 Juni 2019 - 15:53 WIB
Revitalisasi Danau Tempe...
Banjir yang terjadi di Kota Sengkang Kabupaten Wajo dinilai tidak seperti tahun sebelumnya, itu dikarenakan penyelesaian revitalisasi danau tempe. Foto: Istimewa
A A A
WAJO - Proyek Revitalisasi danau tempe yang telah rampung dikerjakan pada bulan April lalu, membawa dampak positif bagi kota Sengkang, utamanya pada musim penghujan saat ini.

Menurut Kepala Dinas Informatika dan Komunikasi Kabupaten Wajo Hasri HS, walaupun ketinggian debit air di bendungan gerak Tempe mencapai 7,3 meter, tetapi air tidak meluap masuk keperkotaan.

Dari pengalaman sebelumnya, sebelum revitalisasi danau Tempe dilakukan. Jika ketinggian debit air sudah mencapai 7,1 meter, maka kota Sengkang khususnya di area jalan Masjid Raya dan Lapangan Merdeka sudah tergenang banjir.

"Saya rasa ada dampak positif yang diberikan dari selesainya proyek revitalisasi Danau Tempe ini," katanya.

Ia juga tak memungkiri, bahwa sejumlah desa ditujuh kecamatan masih digenangi air. Namun setidaknya untuk kota Sengkang sendiri beberapa titik daerah langganan banjir sudah mulai tidak terlihat lagi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wajo Alamsyah menjelaskan, dari realita perbandingan bencana banjir tahun 2018, jika alat ukur ketinggian air di bendung gerak pada posisi 7,1 meter, maka hampir seluruh warga yang berada di lingkungan Tokampu Kelurahan Sengkang semuanya mengungsi.

Akan tetapi kondisi sekarang ini, dengan ketinggian debit air 7,3 meter hanya beberapa saja di lingkungan Tokampu yang diungsikan.

"Ini analisi data yang kami miliki. Setidaknya ada sedikit perubahan dengan selesainya Danau Tempe direvitalisasi," jelasnya.

Selain itu, fakta kedua dari selesainya revitalisasi Danau Tempe yakni, pada tahun 2018 ukuran 7,1 meter maka ketinggian air di daerah Laelo itu sudah 3 meteran, namun 2019 dengan ketinggian air 7,3 meter, daerah Laelo hanya terendam banjir setinggi 2,30 meter.

Olehnya itu, alamsyah meyakini, walaupun belum bisa sepenuhnya mengatasi banjir, namun setidaknya ada perubahan dampak yang ditimbulkan dengan selesainya Danau Tempe direvitalisasi.

Sebelumnya, danau ini merupakan salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia yang akan direvitalisasi. Kondisi Danau Tempe mengalami pendangkalan akibat massifnya pertumbuhan eceng gondok, sedimentasi, dan okupasi lahan.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8217 seconds (0.1#10.140)