Parade Pakaian Adat Nusantara Warnai Upacara Sumpah Pemuda di Bone
A
A
A
BONE - Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, diwarnai parade Pakaian Adat Nusantara.
Upacara yang di pusatkan di lapangan merdeka, Jalan Petta Ponggwae, Kecamatan Tanete Riattang ini, di pimpinan langsung oleh Bupati Bone, Andi Fashar Mahdin Padjalangi.
Pada upacara tersebut, sejumlah kalangan muda yang hadir pada upacara dengan menggunakan pakaian adat Jawa, Padang, Lampung, Batak, Betawi, Manado, Bali, Dayak dan sebagainya.
Bupati Bone, Andi Fashar, membacakan sambutan seragam Menteri Pemuda olahraga Imam Nahrawi mengatakan, Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-90 ini mengambil tema sentral "Bangun Pemuda Satukan Indonesia".
Tema besar ini, kata Fashar, diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang mampu berkiprah pada zamannya, merawat kebhinekaan, dan tetap teguh mempertahankan NKRI.
"Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor untuk terus membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini," ucap Fashar
Lanjut, fashar, mengatakan, mau atau tidak pemuda sudah memasuki era yang berbeda sehingga pemuda harus harus berperang aktif disegala bidang pembangunan.
“Agar pembangunan kepemudaan bisa berkelanjutan, maka program penyadaran harus terus dilaksanakan termasuk pemberdayaan dan pengembangan. Pemuda bukan lagi beriorientasi untuk kelompok-kelompok tetapi untuk negeri tercinta,” paparnya.
Lanjut dia, mengatakan ke depan, pemuda harus mempersiapkan diri untuk bersaing dengan negara-negara lain dan pemuda juga mampu menciptakan lapangan kerja mengingat bangsa ini adalah bangsa yang besar dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah yang bisa dikelola.
“Pemuda yang maju adalah pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Oleh karna itu revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemuci untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju ketika itu terwujud maka kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,” tukasnya.
Upacara yang di pusatkan di lapangan merdeka, Jalan Petta Ponggwae, Kecamatan Tanete Riattang ini, di pimpinan langsung oleh Bupati Bone, Andi Fashar Mahdin Padjalangi.
Pada upacara tersebut, sejumlah kalangan muda yang hadir pada upacara dengan menggunakan pakaian adat Jawa, Padang, Lampung, Batak, Betawi, Manado, Bali, Dayak dan sebagainya.
Bupati Bone, Andi Fashar, membacakan sambutan seragam Menteri Pemuda olahraga Imam Nahrawi mengatakan, Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-90 ini mengambil tema sentral "Bangun Pemuda Satukan Indonesia".
Tema besar ini, kata Fashar, diambil atas dasar pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang mampu berkiprah pada zamannya, merawat kebhinekaan, dan tetap teguh mempertahankan NKRI.
"Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor untuk terus membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini," ucap Fashar
Lanjut, fashar, mengatakan, mau atau tidak pemuda sudah memasuki era yang berbeda sehingga pemuda harus harus berperang aktif disegala bidang pembangunan.
“Agar pembangunan kepemudaan bisa berkelanjutan, maka program penyadaran harus terus dilaksanakan termasuk pemberdayaan dan pengembangan. Pemuda bukan lagi beriorientasi untuk kelompok-kelompok tetapi untuk negeri tercinta,” paparnya.
Lanjut dia, mengatakan ke depan, pemuda harus mempersiapkan diri untuk bersaing dengan negara-negara lain dan pemuda juga mampu menciptakan lapangan kerja mengingat bangsa ini adalah bangsa yang besar dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah yang bisa dikelola.
“Pemuda yang maju adalah pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Oleh karna itu revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemuci untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju ketika itu terwujud maka kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,” tukasnya.
(agn)