Ketua Masjid Selandia Baru Tuding Mossad Dalang Teror Christchurch

Jum'at, 29 Maret 2019 - 14:28 WIB
Ketua Masjid Selandia Baru Tuding Mossad Dalang Teror Christchurch
Brenton Harrison Tarrant, 28, pria Australia yang melakukan serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Kedubes Israel di Wellington menyesalkan pernyataan seorang ketua masjid terkemuka di Selandia Baru yang menyalahkan Mossad atas serangan teroris di Christchurch.

Mossad adalah badan intelijen Israel. Pada Sabtu lalu, Ketua Masjid E Rosar Mt Roskill Ahmed Bhamji memberikan pidato di sebuah pertemuan umum untuk para korban di Aotea Square, Auckland.

Dalam pidatonya, Bhamji mengatakan dia curiga pria bersenjata yang membantai 50 orang di Masjid Al-Noor dan Masjid Liwood lalu mendapatkan dana dari Mossad dan bisnis Zionis.

"Saya berdiri di sini dan saya mengatakan saya memiliki kecurigaan yang sangat, sangat kuat bahwa ada beberapa kelompok di belakangnya dan saya tidak takut untuk mengatakan saya merasa Mossad berada di belakang ini," katanya, yang rekaman videonya telah menyebar.

Sekadar diketahui, sebagai badan intelijen Israel, Mossad bertanggung jawab untuk pengumpulan data intelijen, operasi rahasia dan kontraterorisme.

Dalam rilis hari Kamis pagi, Kedutaan Besar Israel menyebut tuduhan Bhamji tidak masuk akal dan disesalkan.

"Semua orang Israel, bersama dengan orang-orang Selandia Baru, berduka atas pembantaian teror yang mengerikan terhadap jamaah Muslim di Christchurch," kata kedutaan tersebut.

"Tuduhan absurd yang dibuat oleh Bhamji adalah ekspresi yang disesalkan dari prasangka anti-Semit yang paling dasar dan kami yakin bahwa itu benar-benar ditolak oleh kepemimpinan komunitas Muslim dan oleh semua warga Selandia Baru," lanjut pernyataan tersebut.

"Pada saat ini kami ingin menyampaikan kembali simpati terdalam dari kedutaan Israel dan negara Israel kepada para korban dan keluarga serangan Masjid Al-Noor dan Linwood," imbuh kedutaan Israel, yang dikutip dari New Zealand Herald, Jumat (29/3/2019).

Kemarin, Komisi Hak Asasi Manusia Selandia Baru juga membuat pernyataan sikap atas pidato Bhamji.

"Prasangka terhadap orang-orang Yahudi tidak memiliki tempat di Selandia Baru. Kita harus mengutuk rasisme, kebencian, dan anti-semitisme setiap kali kita melihatnya," kata komisi itu di Twitter.

Bhamji kepada Newshub mengatakan bahwa penyelidikan diperlukan untuk mengetahui dari mana pria bersenjata itu mendapatkan uangnya. Pelaku serangan teroris itu adalah Brenton Harrison Tarrant, 28, pria Australia yang mengampanyekan supremasi kulit putih.

"Mossad siap untuk semua hal ini," kata Bhamji. "Ketika saya berbicara tentang Mossad, mengapa orang-orang Yahudi harus marah tentang hal itu? Beri saya jawaban."
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9278 seconds (0.1#10.140)