Korban Tewas 15.887, Italia Bersiap Hadapi Serangan Kedua Corona
A
A
A
MILAN - Korban tewas akibat serangan virus Corona baru, Covid-19, di Italia, telah mencapai 15.887 orang. Jumlah korban tewas ini menjadi yang terbesar di dunia.
Pada Minggu (5/4/2020), otoritas negeri pizza ini melaporkan jumlah korban meninggal harian terendah dalam dua pekan terakhir. Penambahan korban meninggal 525 dibandingkan hari sebelumnya merupakan peningkatan terkecil sejak 19 Maret 2020. Adapun jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) berkurang untuk hari kedua berturut-turut.
"Kurva telah datar dan mulai turun. Ini hasil yang kami dapat dari hari ke hari," papar Silvio Brusaferro, kepala Instituto Superiore di Sanita, Italia.
"Jika ini dikonfirmasi, kita perlu mulai berpikir tentang tahap kedua dan terus mengurangi penyebaran penyakit ini," ungkap dia.
Jumlah total kasus yang dikonfirmasi bertambah 4.316 menjadi 128.948, peningkatan terendah dalam lima hari. Data itu menambah bukti bahwa wabah itu telah mencapai kurva mendatar, sekitar senam pekan setelah muncul di Italia utara pada 21 Februari.
Data terbaru itu menambah bukti bahwa pembatasan ketat terhadap pergerakan dan perkumpulan publik di penjuru negeri sejak 9 Maret memiliki dampak menghambat wabah itu. Namun para pejabat memperingatkan agar publik tetap waspada.
"Jangan menurunkan penjagaan kita, tetap di rumah," papar Angelo Borelli, kepala departemen Proteksi Sipil.
Seiring krisis kesehatan publik, pemerintah juga menghadapi kerugian ekonomi akibat penghentian bisnis di penjuru negeri.
Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza menyebut beberapa langkah yakni menambah tes dan memperkuat sistem kesehatan lokal untuk secara bertahap melonggarka nkebijakan hingga vaksin corona ditemukan.
"Ada bulan-bulan sulit di depan. Tugas kita menciptakan kondisi untuk hidup bersama virus itu, paling tidak hingga vaksin ditemukan," kata dia pada surat kabar La Repubblica.
Dia menjelaskan prinsip terkait rencana pemerintah menghadapi tahap kedua wabah corona, saat pembatasan lockdown mulai dilonggarkan sebelum kembali pulih sepenuhnya ke kondisi normal.
Social distancing akan tetap berlaku, dengan perluasan penggunaan peralatan pelindung individu seperti masker wajah, sistem kesehatan lokal diperkuat, tes dan pelacakan kontak diperluas, termasuk penggunaan aplikasi smartphone dan bentuk teknologi digital lainnya. Jaringan rumah sakit khusus untuk pasien corona juga akan dibentuk.
Pada Minggu (5/4/2020), otoritas negeri pizza ini melaporkan jumlah korban meninggal harian terendah dalam dua pekan terakhir. Penambahan korban meninggal 525 dibandingkan hari sebelumnya merupakan peningkatan terkecil sejak 19 Maret 2020. Adapun jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) berkurang untuk hari kedua berturut-turut.
"Kurva telah datar dan mulai turun. Ini hasil yang kami dapat dari hari ke hari," papar Silvio Brusaferro, kepala Instituto Superiore di Sanita, Italia.
"Jika ini dikonfirmasi, kita perlu mulai berpikir tentang tahap kedua dan terus mengurangi penyebaran penyakit ini," ungkap dia.
Jumlah total kasus yang dikonfirmasi bertambah 4.316 menjadi 128.948, peningkatan terendah dalam lima hari. Data itu menambah bukti bahwa wabah itu telah mencapai kurva mendatar, sekitar senam pekan setelah muncul di Italia utara pada 21 Februari.
Data terbaru itu menambah bukti bahwa pembatasan ketat terhadap pergerakan dan perkumpulan publik di penjuru negeri sejak 9 Maret memiliki dampak menghambat wabah itu. Namun para pejabat memperingatkan agar publik tetap waspada.
"Jangan menurunkan penjagaan kita, tetap di rumah," papar Angelo Borelli, kepala departemen Proteksi Sipil.
Seiring krisis kesehatan publik, pemerintah juga menghadapi kerugian ekonomi akibat penghentian bisnis di penjuru negeri.
Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza menyebut beberapa langkah yakni menambah tes dan memperkuat sistem kesehatan lokal untuk secara bertahap melonggarka nkebijakan hingga vaksin corona ditemukan.
"Ada bulan-bulan sulit di depan. Tugas kita menciptakan kondisi untuk hidup bersama virus itu, paling tidak hingga vaksin ditemukan," kata dia pada surat kabar La Repubblica.
Dia menjelaskan prinsip terkait rencana pemerintah menghadapi tahap kedua wabah corona, saat pembatasan lockdown mulai dilonggarkan sebelum kembali pulih sepenuhnya ke kondisi normal.
Social distancing akan tetap berlaku, dengan perluasan penggunaan peralatan pelindung individu seperti masker wajah, sistem kesehatan lokal diperkuat, tes dan pelacakan kontak diperluas, termasuk penggunaan aplikasi smartphone dan bentuk teknologi digital lainnya. Jaringan rumah sakit khusus untuk pasien corona juga akan dibentuk.
(eyt)